Baso aci jadi salah satu kudapan yang dicari banyak orang. Apalagi saat cuaca sedang hujan untuk menghangatkan badan yang lagi kedinginan.
Ciri khas dari jajanan ini terletak pada baso atau bakso yang dibuat dari campuran tepung aci dan tepung terigu. Disajikan dengan topping pelengkap seperti ceker, cuanki, dan pilus. Rasa asam pedas kuahnya selalu bikin nagih.
Saat ini sudah banyak produk baso aci instan yang beredar di pasaran. Namun, yang tidak boleh dilewatkan salah satunya Bakso Aci Masjay, terutama bagi kamu yang tinggal di wilayah Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan harga mulai dari Rp 10 ribu saja kamu sudah bisa menyantap pedasnya Bakso Aci Masjay. Tidak hanya itu, kamu bisa bebas memilih kuah yang diinginkan serta level kepedasannya, mulai dari level 0 hingga level 5++. Cocok banget bagi yang gemar menyantap hidangan pedas.
"Bakso Aci MasJay hadir dengan misi dan semangat untuk menyajikan, mengenalkan, melestarikan dan memodifikasi baso aci juga jajanan khas Kota Bandung agar lebih dikenal masyarakat lebih luas. Bakso Aci MasJay hadir dengan pengalaman makan, cara makan, cara pesan dan produk yang khas dan terbukti dirindukan oleh konsumennya," ujar Ilham Wid Akbar selaku owner Bakso Aci Masjay kepada detikcom.
Selain baso aci, juga tersedia berbagai menu lainnya. Ada mie tektek, cuanki, dan seblak yang menjadi signature menu di Bakso Aci Masjay. Kamu tidak perlu khawatir karena produk Bakso Aci Masjay dibuat tanpa bahan pengawet serta rendah MSG. Karena semua bumbunya diolah dari rempah yang dikeringkan serta bebas gula.
![]() |
"Tidak hanya itu, Bakso Aci MasJay pun dibuat tanpa tambahan pengawet, tanpa pewarna makanan dan murni hanya menggunakan rempah dan cabai asli untuk bumbu juga pedasnya," terang Ilham.
Ilham mengatakan dirinya juga menyediakan varian menu baso aci versi kemasan instan. Sehingga masyarakat bisa dengan mudah menyantap hidangan tersebut kapan pun dan di mana pun saat rindu dengan jajanan Bandung.
Lebih lanjut dia pun menceritakan awal mula didirikannya bisnis kuliner 'Bakso Aci Masjay' hingga bisa sebesar saat ini. Bahkan ia menyebut, produk usahanya telah merambah pasar Asia, seperti Malaysia dan Jepang.
"Pada Januari 2017 Bakso Aci MasJay mulai mengaspal di sudut Kota Bandung dengan gerobak kontainer ala-ala berukuran 3x2 meter. Konsumen kami pun harus makan beratapkan langit dan hari ini kami hadir dengan bangunan permanen berukuran 6x15 meter dan sudah terjual lebih ke 50 kota besar di Indonesia bahkan sudah sampai ke Malaysia dan Jepang," tuturnya.
Diakui Ilham, dirinya dapat mengantongi hingga Rp 60 juta per bulan dari penjualan 5.000 pcs baso aci. Kendati demikian, Ilham tidak lantas berhenti belajar. Hingga kini ia masih aktif mengikuti pelatihan bisnis, seperti 'Kembangkan Bisnis Kulinermu' persembahan detikcom dan Kraft Heinz Food Service. Dia berharap bisa mendapatkan insight menarik dari para ahli di bidang usaha kuliner. Sekaligus memotivasi untuk terus mendorong kemajuan bisnis yang telah dirintisnya.
"Sangat seru, inspiratif dan banyak mengingatkan tentang basic yang sering kami lupakan ketika mengejar pertumbuhan bisnis kami, hingga ilmu advance yang diperlukan untuk berkembang ke depannya," tandasnya.
(fhs/odi)