Cerita Bimo, Raup Omzet Rp 18 Juta dari Jualan Sandwich Kekinian

Cerita Bimo, Raup Omzet Rp 18 Juta dari Jualan Sandwich Kekinian

Jihaan Khoirunnisaa - detikFood
Minggu, 31 Okt 2021 19:30 WIB
Morrizzs Delicatessen
Foto: Instagram.com/@morrizzsdeli
Jakarta -

Pernahkah kamu mendengar istilah submarine sandwich? Makanan yang lebih dikenal sebagai subs ini berasal dari Amerika Serikat.

Dinamakan submarine karena bentuknya yang menyerupai kapal selam. Jenis sandwich ini terbuat dari roti panjang yang diberi berbagai macam isian seperti daging, keju, sayuran, dan bumbu. Untuk menikmatinya, kamu tidak perlu jauh-jauh ke Amerika karena sekarang sudah banyak gerai di Indonesia yang menjual hidangan roti lapis yang lagi hits ini. Salah satunya Morrizz's Delicatessen.

Untuk pilihan menunya tersedia menu The Bronk, sandwich klasik berisi beef patty dengan berat 120 gr yang diberi taburan rempah andalan serta acar, bawang, dan saus pelengkap seperti mayonaise dan mustard. Kemudian ada Stanton. Sandwich ayam ini dibuat dengan potongan daging ayam fillet dan saus BBQ yang lezat. Tidak ketinggalan acar dan selembar keju cheddar merah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu ada pula varian menu lainnya, yakni Wake Up Mr. West. Menu ini cocok untuk dijadikan sarapan karena terdiri dari beef bacon, keju, dan scrambled egg yang lembut dan fluffy. Harganya juga ramah di kantong, karena bisa didapatkan mulai dari Rp 35 ribu saja.

Buat kamu yang khawatir tidak habis menyantap submarine sandwich ini, jangan khawatir. Pasalnya Morrizz's Delicatessen juga menghadirkan pilihan half size dengan harga yang lebih murah. Untuk informasi lebih lanjut bisa mengunjungi laman Instagram @morrizzsdeli.

ADVERTISEMENT

Bimo Putranto Widiyahutomo selaku owner dari Morrizz's Delicatessen menceritakan awal mula dirinya membangun usaha yang di-launching pada April 2021 silam.

"Awalnya dari hobi kami untuk wisata kuliner dan salah satu jenis produk yang paling sering kami lihat dan kunjungi saat itu adalah burger. Jadilah kami inisiatif untuk membuat kedai burger sendiri. Tetapi di tengah perjalanan kami tiba tiba mendapat ide untuk mengubah sedikit bentuk produknya menjadi sub-sandwich yang sebenarnya mirip seperti burger hanya bentuknya yang lebih panjang dan disitulah menjadi selling point kami," ujarnya kepada detikcom belum lama ini.

Diungkapkan Bimo, dalam sebulan setidaknya ada lebih dari 400 produk Morrizz's Delicatessen yang laku terjual. Dari jumlah tersebut, dia bisa meraup omset hingga Rp 18 juta per bulan. Kendati demikian, dia tidak menampik dampak pandemi COVID-19 yang menurutnya cukup berimbas ke bisnis kulinernya.

"(Pandemi) sangat berdampak yang paling terasa di selling harian yg menurun hingga 70-80%," terangnya. Namun Bimo tidak tinggal diam. Dia terus mencari cara agar usahanya bisa tetap bertahan dan berkembang. Salah satunya dengan memanfaatkan platform online sebagai media pemasaran dan penjualan.

"Kami lebih fokus di penjualan secara online via ojol serta memberikan promo promo menarik seperti diskon dan bonus item," tuturnya.

Morrizz's DelicatessenMorrizz's Delicatessen Foto: Instagram.com/@morrizzsdeli

Di samping itu, pengusaha asal Surabaya, Jawa Timur ini juga mengikuti pelatihan 'Kembangkan Bisnis Kulinermu'. Dengan begitu diharapkan dia bisa menambah ilmu dalam bidang kuliner untuk mendorong perkembangan bisnisnya ke depan.

Sebagai informasi, 'Kembangkan Bisnis Kulinermu' merupakan acara yang digelar oleh detikcom bersama Kraft Heinz Food Service demi mendukung usaha kuliner Tanah Air agar bisa naik kelas.

"Sangat membuka wawasan kami dan semua speaker juga bener bener full ilmu, sangat menyenangkan. Semoga dapat mencapai goals kami untuk dapat membuka outlet pertama kami," tandasnya.




(fhs/ega)

Hide Ads