Usaha kuliner di masa pandemi memang memiliki tantangan tersendiri, mulai dari peraturan dine in hingga jam operasional. Pemilik Pastel Pastry Mama Yam, Marcelina Inneke Putri, juga mengalami hal serupa. Saat PPKM diberlakukan pelanggannya menjadi berkurang.
"Saat PPKM paling terasa. Karena tadinya orang mau jajan di luar, jadi langsung mengurangi jajan di luar, jadi mengurangi omzet," kata Marcelina kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Tak patah arang, ia pun mencari strategi untuk meningkatkan lagi penjualannya. Salah satu strategi yang dilakukannya yaitu dengan memasarkannya melalui media sosial Instagram.
"Saat awal pandemi orang lebih banyak di rumah dan bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk scroll sosial media, maka dari itu kami memulai dengan Instagram Ads dan mencoba jual pastel dalam bentuk frozen," ucapnya.
Ia pun menceritakan awal mula ia mendirikan usahanya. Bisnis pastel pastry miliknya ia buat pada 2017. Awalnya, ia membuat pastel ini untuk keluarga, tapi pada akhirnya ia memutuskan untuk mencoba menjualnya.
"Variant pertama adalah Rougut (original). Dan pada saat itu hanya menjual 1 variant. Penjualan pertama di Bazaar PV, responsnya bagus, maka dari itu kami lebih percaya diri untuk memasarkan lebih lanjut. Hingga akhirnya kami mendevelop 6 varian gurih lainnya dan 2 varian manis. Jadi total ada 8 varian," ceritanya.
Marcelina mengatakan kini bisnisnya bisa berkembang lebih pesat lagi salah satunya karena rekomendasi pelanggan dari mulut ke mulut. Ia juga mengaku bisa menjual 800 pieces per bulan dan mendapatkan omzet sekitar Rp 8 juta per bulan.
Marcelina juga mengikuti program detikcom x KraftHeinz Food Service. Ia mengaku mengikuti program ini karena berharap bisa memenangkan hadiah dan bisa mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dan mendapat pelatihan agar bisa mengembangkan bisnis dengan lebih baik.
"Ini adalah suatu kesempatan luar biasa dan pengalaman yang berharga, karena bisa mendapat materi dari para mentor yang berpengalaman. Sehingga menambah pengetahuan untuk bisnis kuliner," ucapnya.
Tak hanya Marcelina yang berjuang mempertahankan bisnisnya saat pandemi, pemilik Dapurmamatih, Ratih Komalasari juga mengungkapkan bisnis kulinernya sangat terdampak pandemi terutama saat PPKM diberlakukan.
"Sangat berdampak karena pandemi dan PPKM dampaknya daya beli orang menurun," ucapnya.
Kendati konsumennya menurun saat PPKM diberlakukan, ia tetap mempertahankan bisnisnya. Ia gencar berjualan secara online untuk meningkatkan penjualan. Selain itu ia juga punya strategi tambahan dengan memasang iklan serta endors.
Ratih mengatakan awal mula ia mau menekuni bisnis ini karena ingin membantu ibu-ibu menyiapkan hidangan tanpa ribet harus memasak. Saat ini ia menjual 15 menu masakan dan tiap bulannya ia bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 10 juta.
"Maret 2021 dimulai karena pandemi dan punya ide bisnis masakan karena memudahkan agar ibu-ibu atau yang males masak bisa tetap makan nikmat dengan cara dihangatkan aja kemasan vacuum bisa awet di simpan di freezer," ungkapnya.
Sebagai informasi, Marcelina dan Ratih merupakan dua foodpreneur beruntung yang berhasil masuk ke dalam 10 besar peserta terpilih 'Kembangkan Bisnis Kulinermu'. Mereka berdua mengikuti program detikcom x KraftHeinz Food Service karena sama-sama ingin mengembangkan bisnis mereka sehingga bisa meningkatkan penjualan.
"Ingin mengembangkan bisnis rumahan agar bisa terus berkembang dan menghasilkan keuntungan lebih baik lagi. Alhamdulillah banyak ilmu yang didapat dari para mentor, materinya juga bagus dan banyak inspirasi juga dari bisnis temen-temen," pungkas Ratih.
(fhs/ega)