Gurihnya Bisnis Kuliner Menu Saus Mentai, Omzet Bisa Rp 30 Juta

Gurihnya Bisnis Kuliner Menu Saus Mentai, Omzet Bisa Rp 30 Juta

Jihaan Khoirunnisaa - detikFood
Senin, 25 Okt 2021 19:00 WIB
Mie Shirataki Saus Mentai
Foto: dok. Mentai Ramai
Jakarta -

Saus mentai belakangan ini tengah menjadi tren. Saus ini memang lezat apalagi jika dijadikan topping dan dimakan selagi hangat. Tidak heran apabila kemudian makanan apa pun yang dilabeli 'mentai' selalu laris di pasaran.

Saus mentai merupakan saus khas Jepang yang terbuat dari mentaiko atau sejenis telur ikan pollock Alaska yang dicampur dengan mayonaise. Ikan pollock Alaska diketahui masih berasal dari keluarga ikan kod.

Biasanya istilah mentai merujuk pada hidangan nasi yang diberi topping salmon, saus mentai dan tobiko. Kemudian ditambah dengan keju mozzarella yang diparut kasar dan dipanggang hingga meleleh. Rasanya creamy dan gurih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun lain halnya dengan menu yang disajikan oleh Mentai Ramai milik Traviata Prakarti. Di sini kamu bisa mencoba saus mentai yang dipasangkan dengan mie shirataki. Shirataki mentai ini bisa dihargai mulai Rp 36 ribu. Topping-nya juga beragam, lho. Selain salmon, ada pula kani stick dan marinated beef.

Mie Shirataki Saus MentaiMie Shirataki Saus Mentai Foto: dok. Mentai Ramai

Traviata mengatakan awal mula bisnis Mentai Ramai karena ingin membantu perekonomian keluarga yang sempat terdampak pandemi.

ADVERTISEMENT

"Berawal dari tekad ingin membantu finansial keluarga terutama suami sebagai pencari nafkah utama yg terkena dampak pandemi, resign dari perusahaan karena baru melahirkan, adik baru saja masuk perguruan tinggi karena biaya yang besar," katanya kepada detikcom belum lama ini.

Kala itu, Traviata mengaku tak begitu familiar dengan bisnis kuliner. Namun, dengan modal belajar otodidak, dia bersama suami nekat membuka usaha pertama kali di masa pandemi hingga menjadi berkembang dan memiliki banyak cabang.

"Saya memberanikan diri untuk membuka bisnis ini saat pandemi (tahun 2020), bermodalkan pengetahuan yang minim terhadap dunia kuliner, japanese & korean food, saya belajar secara otodidak mengenai resep dan trial error bisnis ini berdua bersama suami, hingga pada akhirnya kami dapat membuka 4 cabang," terangnya.

Diungkapkannya, dalam menjalankan usaha kuliner dia bekerja sama dengan cloud kitchen. Strategi ini dinilainya efektif, terutama untuk menekan modal awal.

"Bekerja sama dengan cloud kitchen partner untuk meminimalisir biaya modal/investasi awal, mengikuti program promosi secara berkala di e-commerce, memberikan biaya franchise fee yang terjangkau agar orang lain bisa memulai usaha juga," tuturnya.

Tak hanya mentai saja, lho, Mentai Ramai juga menawarkan menu khas Korea seperti Tteokbokki dengan beragam pilihan saus yang nikmat. Saat ini, produk Mentai Ramai bisa didapatkan melalui layanan online seperti Shopee, Go-Food, dan Grab Food untuk area Jakarta dan BSD. Atau bisa mengunjungi laman Instagram @mentairamai.

Meski terbilang baru, namun Traviata berhasil menjual hingga 300 mentai setiap bulan dengan omzet sekitar Rp 30 juta. Guna mendorong kemajuan bisnis kulinernya, Traviata pun terus berupaya. Salah satunya dengan mengikuti program pengembangan usaha yang dihadirkan Kraft Heinz Food Service.

Menurutnya program 'Kembangkan Bisnis Kulinermu' sangat bermanfaat karena menambah ilmu baru. Sehingga dia bisa menentukan arah usaha Mentai Ramai ke depannya.

"Saya berharap dengan program ini bisa membuat bisnis saya growing faster, banyak cabang, dan omzet meningkat," pungkasnya.

Sebagai informasi, Traviata merupakan salah satu foodpreneur peserta 'Kembangkan Bisnis Kulinermu'. Acara ini digelar oleh detikcom bersama Kraft Heinz Food Service demi mendukung usaha kuliner Tanah Air agar bisa naik kelas.




(prf/ega)

Hide Ads