Makan ketan di warung ini dijamin bikin kamu merinding! 'Kuntilanak', 'pocong', dan kereta jenazah akan menemani waktu bersantapmu.
Warung ketan di Surabaya ini memiliki suasana berbeda dari kebanyakan warung. Warung ketan tersebut bernuansa horor.
Warung ketan yang berlokasi di Jalan Gadung, Kelurahan Jagir, Kecamatan Wonokromo ini sengaja dibuag bernuansa horor. Banyak ornamen yang dipakai seperti kuntilanak digantung, manekin kuntilanak duduk di kursi goyang, pocong serta kereta jenazah di atas kereta dorong, hingga jailangkung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, meja makan untuk pengunjung pun dibuat layaknya makam. Lantas kenapa ya konsep warung ketan ini dibuat horor oleh pemiliknya?
![]() |
Pemilik Warung Ketan Dio Bagus mengatakan usaha warung tersebut ia rintis sejak lima tahun lalu. Namun tidak horor seperti saat ini.
"Awalnya buka sewajarnya warung ketan. Terus satu tahun belakang ini saya ubah dan alhamdulillah hasilnya ngefek (secara penghasilan)," kata Dio kepada detikcom, Kamis (30/9/2021).
Dio mengakui sebetulnya konsep di warung ketan miliknya tidak hanya horor, tapi juga pedesaan. Kemudian ia terpikirkan untuk menggabungkannya.
"Konsep pedesaan itu, kita tahu di Surabaya aktivitasnya sangat pekat dan banyak gedung-gedung. Mungkin masyarakat Surabaya juga jenuh dengan kondisi seperti ini. Makanya saya buat agar merelaksasi customer saya supaya seakan-akan di desa," ungkap Dio.
![]() |
Sedangkan untuk konsep horor. Dio mengaku segaja dibuat agar pencinta kuliner penasaran untuk datang.
"Kalau untuk konsep horor. Kita tahu kalau konsep horor membuat orang penasaran. Makanya saya menggabungkan konsep itu," lanjut Dio.
Namun, Dio tidak merinci secara detail membutuhkan berapa lama untuk membuat konsep dan total biaya yang dikeluarkan untuk mengubah konsep warung ketan miliknya itu.
"Dengan bahan-bahan seadanya, barang-barang bekas, itu dari bahan korden di rumah saya nggak kepakai, saya buat untuk kain kafan," ungkap Dio.
![]() |
Pemuda yang juga lulusan Universitas Brawijaya itu mengaku tidak risau mendapatkan komplain dari para pengunjung. Menurutnya jika ada pengunjung yang komplain suasana warungnya menjadi seram, ia malah bangga dengan desain yang ia buat.
"Kalau ada komplain terlalu seram, saya malah bersyukur. Karena konsep saya masuk di sana. Selama ini orang menilai konsepnya menarik lah berbeda dengan yang lain," tandas Dio.
(raf/adr)