Hampir terlupakan, sorgum kini banyak dikembangkan di Nusa Tenggara Timur. Itu tak lepas dari peran Maria Loretha. Lantas apa itu sorgum dan apa manfaatnya?
Dalam webinar Jalur Rempah (10/08) turut membahas seputar keistimewaan sorgum. Bicara sorgum memang tak lepas dari peran Maria Loretha, seorang wanita yang sukses mengembangkan sorgum di Nusa Tenggara Timur.
Perjuangan Maria dalam mengembangkan sorgum sukses membuat banyak petani di NTT tertarik untuk menanam sorgum. Bahkan sorgum kini dimintai banyak orang karena memiliki banyak manfaat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sorgum dapat dijadikan alternatif pengganti beras. Nilai gizi yang terkandung pada sorgum disebut-sebut lebih tinggi dibandingkan dengan beras.
Berikut 5 fakta sorgum kisah Maria Loretha dalam mengembangkan sorgum:
1. Apa Itu Sorgum?
![]() |
Sorgum adalah tumbuhan biji-bijian yang bentuk tanamannya seperti tanaman jagung. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman serbaguna karena dapat dijadikan sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri,
Sorgum sebagai sumber bahan pangan berada di urutan ke-3 setelah gandum, jagung, padi dan jelai. Sorgum dikenal sebagai makanan pokok di Asia Selatan dan Afrika.
Di Indonesia, awalnya sorgum hampir terlupakan. Namun kini, banyak petani di Flores, Nusa Tenggara Timur yang menanam sorgum dan menjadikannya sebagai alternatif pengganti nasi.
Baca Juga: Sorgum Bisa Jadi Alternatif Sehat Beras yang Tinggi Protein
2. Manfaat Sorgum
![]() |
Jika dibandingkan dengan nasi, sorgum diklaim jauh lebih unggul dalam hal nutrisi dan nilai gizi. Data dari Departemen Kesehatan mencatat bahwa tanaman ini punya kandungan protein, kalsium, dan zat besi.
Selain itu juga kaya akan fosfor dan vitamin B1 yang lebih tinggi daripada beras. Dikutip dari CNN, sorgum memiliki kandungan gula yang rendah, sehingga cocok untuk dikonsumsi penderita diabetes.
Bukan hanya itu, sorgum juga merupakan pilihan makanan yang baik bagi pelaku diet. Mengkonsumsi sorgum bisa membuat perut terasa kenyang lebih lama karena tingginya kandungan serat.
3. Tercatat Relief Candi Borobudur dan Serat Centhini
![]() |
Maria Loretha menjelaskan bahwa sorgum dikenal dengan berbagai sebutan. Seperti di Jawa misalnya, di mana sorgum lebih dikenal dengan sebutan cantel. Sorgum dipercaya sudah ada di Indonesia sejak dulu kala.
Terbukti dari adanya gambar sorgum di relief candi Borobudur. Selain itu, dalam Rumphius (1747) dijelaskan bahwa sorgum banyak tumbuh di nusantara dan disebut sebagai ibu padi.
Sorgum juga tercatat di Serat Centhini (1742) dengan menyebutkan cantel atau sorgum sebagai bahan baku makanan. Sorgum memiliki akar budaya yang kuat dalam narasi benih pertama di Flores dan masih dipakai sebagai objek ritual.
4. Kisah Maria Loretha Kembangkan Sorgum di NTT
![]() |
Maria Loretha mengatakan awal ia tertarik dengan sorgum saat disuguhkan makanan oleh tetangganya. Sejak itulah, ia berniat untuk mencari benih sorgum ke berbagai daerah di NTT.
Namun sayang, saat itu benih sorgum sulit didapat. Hingga akhirnya Maria datang ke Desa Noba di Ile Buru dan ia menemukan ladang sorgum merah tumbuh subur. Ia pun ingin meminta benih itu kepada petani.
Namun, petani itu tidak memberikan. Butuh waktu hingga akhirnya Maria diperbolehkan. Dari itu Maria berjanji akan mengembangkan sorgum danmembagikannya gratis kepada petani yang mau menanam sorgum.
5. Maria Loretha Berhasil Kembangkan Sorgum
![]() |
Kegigihan Maria Loretha dalam mengembangkan sorgum di NTT pun berbuah manis. Ia berhasil membuat para petani di sana menanam dan ikut mengembangkan sorgum. Bahkan ada sekitar 34 kelompok petani di 8 kabupaten.
Mulai dari kabupaten Ende, Manggarai Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Lembata, Nagekeo, Sikka dan Flores. Dengan mengembangkan sorgum, para petani merasakan dampak perekonomian yang berkembang.
Kini sorgum tidak hanya dikenal di Nusa Tenggara Timur saja, tetapi hampir di seluruh daerah di Indonesia. Seperti di Sunda dikenal dengan gandrung, Madura dengan oncer, Minangkabau degan garai, Bugis dengan bata dan lainnya.
Baca Juga: Pertama di Dunia, Indonesia Punya Gula Pasir Berbahan Sorgum