PPKM Level 4 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah diterapkan sampai 2 Agustus 2021. Pedagang soto khas Kudus pun berharap ada kelonggaran bagi mereka karena sulit berjualan saat PPKM.
"Intinya kita itu tidak mengharapkan bantuan tidak apa-apa yang penting PPKM itu diselesaikan jadi disudahi, penyekatannya dibuka. Tolong dikasih kelonggaran, biar pedagang sini itu bisa ada harapan paling tidak," kata Pedagang soto khas Kudus, Nikmah (60) kepada detikcom ditemui di Pusat Kuliner Kudus Taman Bojana, Sabtu (31/7/2021).
Dari pantauan detikcom di lokasi suasana pusat kuliner khas Kudus masih tampak sepi, Sabtu (31/7) siang. Dari puluhan kios pedagang hanya satu penjual soto khas Kudus yang buka. Itu pun terlihat tidak ada pembeli.
Nikmah mengatakan adanya penyekatan menuju ke kawasan alun-alun simpang Tujuh Kudus selama PPKM Level 4 berdampak bagi pedagang soto Kudus. Mereka harus kehilangan pembeli, karena lokasi pusat kuliner berada di kawasan simpang Tujuh Kudus.
Nikmah pun mengaku sempat tutup selama dua pekan. Namun kembali buka berjualan soto khas Kudus lagi.
"Kalau masih ada penyekatan kasian, maksud saya jadi ngenes banget tidak bisa masuk operasional. Tolonglah pak Bupati bisa meninjau kondisi Taman Bujana sini," keluh dia.
"Terdampak sejak ada penyekatan, sebelum ada penyekatan ya dampak tapi tidak parah. Saya tempat tutup dua pekan, baru dibuka seminggu ini. Modal awal belum kembali. Malahan rugi, ambil lagi dari uang simpanan," sambung dia.
Nikmah yang sudah berjualan puluhan tahun mengatakan omset yang didapatkan pun turun drastis. Bahkan dia mengaku harus rugi banyak karena barang dagangan tidak laku terjual.
"Sehari tomboknya (rugi) tidak cukup Rp 100 ribu, ya sampai Rp 150 ribu. Kalau pembeli itu yang pembeli langsung jarang. Saya jualan nasi lainnya ada ojol (ojek online) juga. Tapi buat nutup pendapatan sehari belum bisa ya," terang Nikmah.
"Biasanya ada penyekatan ramai operasional bisa. Sehari ada 25 orang kadang ramai sepi juga. Paling tidak di atas 25 pembeli sehari. Sekarang orang lima saja susah. Ini baru dua orang. Ini sudah siang," sambungnya.
Nikmah pun enggan memilih menutup lapak dagangannya. Dia berpikir tentang nasib karyawannya jika lapak diliburkan selama PPKM ini.
"Kalau libur mikir karyawan, ikut saya lama. Ini sampai karyawan sampai saya gilir. Gantian sekali masuk sekali libur. Jadi tolonglah pedagang sini menjerit tenan ya," ucap Nikmah.
Terpisah Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan memberikan kesempatan bagi pedagang untuk melakukan audiensi. Hartopo mempersilahkan pedagang untuk menyampaikan keluh kesahnya selama PPKM Level 4.
"Ya kita kasih kesempatan beraudiensi bagi pedagang, jadi bisa dibicarakan soal keluhannya apa," kata Hartopo kepada media di Kudus.
Sebelumnya juga puluhan pedagang soto Khas Kudus kompak menutup lapak dagangan mereka pada Kamis (8/7) lalu. Hal itu dilakukan karena mereka kehilangan pembeli lantaran akses jalan menuju pusat Kota Kudus ditutup.
Simak Video "Video: Sajian Soto Bandung Unik dengan Oseng Daging Sapi"
(dvs/dvs)