Istilah makanan yang mengandung babi ini perlu diketahui muslim. Ada juga informasi soal makanan yang tinggi kandungan vitamin D dan manfaat kopi untuk cegah Covid-19.
Di media sosial viral kisah seorang netizen muslim yang tak sengaja makan daging babi. Hal ini bermula dari nasi campur yang ia pesan via ojek online. Netizen itu tak tahu soal istilah makanan mengandung babi.
Akibatnya ia tak sengaja mengonsumsi makanan haram tersebut. Nah, supaya tak mengalami kejadian serupa, muslim diharapkan mengetahui istilah-istilah makanan yang mengandung babi. Harapannya, muslim bisa langsung mengenali menu-menu serupa di tempat makan.
Di tengah pandemi Covid-19, berbagai makanan sehat laris diburu, terutama yang bisa meningkatkan imunitas. Salah satunya vitamin D yang bisa didapat dari konsumsi makanan tertentu selain dari berjemur di bawah sinar matahari.
Makanan yang tinggi kandungan vitamin D ini terbilang murah harganya. Kamu bisa mengonsumsi rutin di tengah pandemi Covid-19 guna meningkatkan imunitas tubuh.
Minum kopi jadi kebiasaan banyak orang di pagi hari. Ternyata hal ini bagus untuk kesehatan, apalagi di tengah pandemi Covid-19. Peneliti kembali menemukan manfaat minum kopi.
Manfaat ini terkait dengan pencegahan risiko tertular virus Corona. Apa yang menyebabkan minum kopi bagus untuk mencegah virus Corona? Berapa cangkir kopi yang disarankan untuk diminum?
Berikut detikfood merangkum tiga berita yang paling menarik perhatian pembaca kemarin (14/7):
1. Istilah makanan mengandung babi
Di banyak tempat makan, terutama yang menyuguhkan Chinese food, hidangan babi tidak ditulis eksplisit mengandung babi. Beberapa makanan ditulis dalam istilah China yang mungkin membuat muslim keliru.
Misalnya lapchiong atau lapcheong yang merupakan sosis dari daging babi. Dibuat dari daging dan lemak babi dan dikeringkan. Lalu ada juga samcan yang tak ubahnya pork belly. Makanan ini disebut-sebut sangat nikmat karena rasa gurihnya.
Baca Juga: 8 Istilah Makanan yang Terbuat dari Babi, Perlu Dicermati Muslim
Simak Video "Anjuran Kopi dan Teh Tak Dikonsumsi saat Sahur"
(adr/odi)