Tingkatkan Kualitas, Sasa Inti Optimalkan Fortifikasi Produk

Tingkatkan Kualitas, Sasa Inti Optimalkan Fortifikasi Produk

Erika Dyah Fitriani - detikFood
Selasa, 22 Jun 2021 16:13 WIB
tepung bumbu
Ilustrasi tepung bumbu/Foto: Shutterstock
Jakarta -

Perusahaan fast moving consumer good (FMCG) makanan dan bumbu, PT Sasa Inti mengoptimalkan kegiatan fortifikasi produk-produk FMCG miliknya. Hal ini telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu dengan tujuan meningkatkan kualitas dari produk-produk Sasa menjadi premium.

CEO & President Director Sasa Inti, Rudolf Tjandra mengatakan hingga saat ini ada beberapa produk Sasa yang masih dalam tahap fortifikasi. Ia menjelaskan fortifikasi pangan memang tidak bisa selesai dalam waktu singkat. Sebab kegiatan ini harus melewati berbagai proses research and development (RnD) yang pelik bersama dengan para pakar nutrisi.

Rudolf menambahkan pihaknya belum bisa menyampaikan secara rinci soal produk fortifikasi yang akan dirilis dalam waktu dekat ini. Meski demikian, ia memastikan ke depannya akan ada banyak produk yang mengantre untuk diluncurkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk tepung bumbu sudah selesai (fortifikasi) dan sudah di-launched sejak awal tahun ini, sedangkan yang Santan sudah rilis sejak tahun lalu. Ke depannya banyak lagi akan menyusul," kata Rudolf dalam keterangan tertulis, Selasa (22/6/2021).

Rudolf mengungkap kegiatan fortifikasi yang dilakukan sejak beberapa tahun silam ini telah berdampak positif terhadap kinerja bisnis Sasa. Menurutnya, pendapatan Sasa terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

ADVERTISEMENT

Ia pun menilai dampak positif ini didorong oleh semakin pandainya konsumen dalam memilih produk-produk yang berkualitas. Hal ini dibuktikan lewat capaian Sasa yang meraih Top 4 Fastest Growing Brand In CRPs (Consumer Reach Point) based on Asia Brand Footprint 2021 yang dirilis oleh Kantar.

"Brand equity kami pun sudah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Mulai tahun 2019 sejak kita mulai proses transformation Sasa," tambahnya.

Lebih lanjut, Rudolf mengatakan pihaknya harus menghadapi sejumlah tantangan yang tak terelakkan dalam perjalanan menghasilkan produk yang berkualitas. Khususnya di tengah kondisi pandemi yang menurutnya membuat daya beli masyarakat menurun serta harga bahan baku yang terus meroket tajam.

Meski demikian, ia mengatakan pihaknya memiliki komitmen yang tinggi untuk dapat terus memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, lanjutnya, Sasa tetap berupaya memberikan yang terbaik dengan menyuguhkan produk-produk berkualitas dengan harga yang tetap ekonomis.

"Kita ingin walaupun dengan adanya fortifikasi Sasa adalah premium produk, harga-harga kita tetap terjangkau agar tidak membebani konsumen di masa sulit ini," ungkap Rudolf.

Ia mengungkap di tengah kondisi pandemi yang masih berlangsung hingga kini, pihaknya menjalankan sejumlah langkah strategis guna mempertahankan kinerja bisnis. Adapun salah satu langkah yang dilakukannya adalah memprioritaskan perkenalan produk-produk Sasa yang sudah difortifikasi kepada masyarakat luas.

"Seperti Tepung Bumbu Sasa bervitamin dan mineral, Sasa Santan ber-omega 3,6 dan fiber dan juga Sasa MSG yang mengandung banyak protein, serta bisa mengurangi konsumsi gula dan garam, karena MSG ya gula dan garam yang difortifikasi," jelasnya.

Rudolf mengatakan pihaknya juga tengah memfokuskan diri untuk menjadi lebih sensitif terhadap kebutuhan konsumen di tengah kondisi pandemi saat ini. Adapun kebutuhan yang dimaksud antara lain kebutuhan akan makanan yang mudah disiapkan di rumah, makanan yang memberikan manfaat kesehatan, dan harga produk yang terjangkau.

Sasa Inti Foto: Sasa Inti

"Mengerti dan merasakan kebutuhan masyarakat Indonesia dan mendalami apa yang Sasa dapat lakukan untuk dapat ikut deliver happiness di tengah kondisi pandemi ini dan post pandemi nanti. Kita juga ingin terus engage dengan karyawan, konsumen, dan semua stakeholders agar kita tetap dapat berkontribusi nyata dalam ikut melezatkan dan menyehatkan kehidupan bangsa," ungkapnya.

Rudolf pun menyebutkan tahun ini pihaknya menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 30% untuk produk non MSG dari torehannya di tahun lalu.

Sebagai informasi, Sasa memproduksi berbagai produk FMCG, mulai dari MNG, tepung bumbu, rangkaian saus, santan hingga bumbu instan. Hingga saat ini, Sasa telah memiliki tiga pabrik yakni di Probolinggo, Cikarang, dan Minahasa Selatan.

(ads/ads)

Hide Ads