Sasa Pecahkan Rekor MURI Masak 21 Ribu Nasi Goreng untuk Buka Puasa

Sasa Pecahkan Rekor MURI Masak 21 Ribu Nasi Goreng untuk Buka Puasa

Jihaan Khoirunnisaa - detikFood
Kamis, 29 Apr 2021 19:59 WIB
Sasa
Foto: Sasa
Jakarta -

Dalam rangka berbagi di bulan Ramadhan, PT. Sasa Inti memasak 21.562 porsi nasi goreng sambal matah untuk berbuka puasa di SMKN 57, Jakarta Selatan. Nasi goreng ini dibagikan ke beberapa tempat seperti masjid.

Jumlah ini masuk ke dalam rekor Museum Indonesia (MURI) sebagai acara berbuka puasa dengan nasi goreng peserta terbanyak. Senior Manajer MURI, Triyono mengatakan pada awalnya jumlah yang diajukan adalah sebanyak 20 ribu. Namun, realisasi nasi goreng yang berhasil disiapkan bertambah menjadi 21. 562 porsi.

"Luar biasa dari Sasa di mana di bulan Ramadhan ini berbagi kepada masyarakat dalam bentuk nasi goreng. Dari ajuan rekor yang diajukan ke MURI rencananya akan disiapkan 20.000. Namun dari hasil realisasi masak dari pagi, tidak kurang dari 21.562 porsi," ujar Triyono, Kamis (29/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semuanya telah dikirim titik-titik dan masjid-masjid yang telah ditentukan untuk diberikan kepada masyarakat. Oleh karena itu mulai memberikan apresiasi yang luar biasa pada PT Sasa inti atas rekor buka puasa nasi goreng peserta terbanyak," lanjutnya.

Sementara itu, Head Corporate Chef PT Sasa Inti, Chef Kongs mengungkapkan menyajikan menu buka puasa dengan jumlah terbanyak bukanlah prioritas dari Sasa. Melainkan memastikan kualitas dari masakan tetap terjaga.

ADVERTISEMENT

"Jadi memang yang kita sajikan hari ini sudah terkontrol quality-nya. Saya juga bolak-balik ke dapur kita. Kemudian bicara timing kalau ngomong rekor MURI untuk berbuka tapi dengan bumbu yang manual, bawang putih iris, bawang merah Iris. Nanti ada inkonsistensi rasa," tuturnya.

Kongs menjelaskan untuk membuat 21 ribu nasi goreng, pihaknya membutuhkan beras sebanyak 1,3 ton dan bumbu Sasa hingga 3.900 bungkus. Tidak hanya itu, dia juga menambahkan 6.000 butir telur sebagai sumber protein.

"Jadi untuk 21 ribuan menghabiskan beras 1,3 ton, di mana satu kilo beras itu bisa menggunakan 3 bungkus sasa nasi rasa nasi goreng. Jadi 1300 dikalikan 3. Telurnya berapa per porsi, per kilo kalau sudah masak ribuan kita (pakai) feeling, (tapi sekitar) 6000 butir kalau untuk telur," paparnya.

Di sisi lain, Marketing Director, Consumer Acquisition & Retention PT Sasa Inti, Albert Dinata menambahkan aksi berbagi nasi goreng untuk berbuka puasa dilakukan Sasa sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat.

"Ini sebenarnya kaya tanggung jawab sosialnya kami kepada pelanggan setia, ke masyarakat. Jadi kita memberikan 20 ribu nasi goreng ini ke wilayah sekitar," ungkapnya.

Selain nasi goreng, Sasa juga menyiapkan hidangan rendang. Alih-alih menggunakan daging, Sasa menggunakan baby potato sebagai bahan baku untuk diolah menjadi rendang.

"Jadi hari ini kita menggunakan 2 makanan yang diakui oleh dunia, yaitu nasi goreng sama rendang. Nasi goreng selain populer Itu kayak udah habit daily-nya masyarakat Indonesia sih, gampang," katanya.

Di samping membagikan nasi goreng untuk berbuka puasa, momen tersebut dimanfaatkan Sasa untuk memperkenalkan varian produk terbarunya, yaitu bumbu nasi goreng sambal matah, barbeque, dan telur. Albert menyebut dalam bumbu nasi goreng varian telur Sasa menambahkan telur orak-arik.

"Bulan Februari kemarin kita baru ngeluarin varian nasi goreng baru. Itu nasi goreng matah, nasi goreng barbeque, sama nasi goreng telur. Itu udah ada telur orak-arik nya. Protein yang ada di telur. Itu yang pertama di Indonesia yang udah ada telur. Jadi kita juga memperhatikan selain praktis kami juga memperhatikan kesehatan masyarakat Jadi proteinnya terjaga," tandasnya.




(ega/ega)

Hide Ads