Bus Makan Gratis Indowareg di Klaten telah menyalurkan 9.600 porsi nasi kotak saat pandemi COVID 19. Nasi kotak sarapan itu telah disalurkan ke masyarakat di 12 kecamatan.
"Jumlah 9.600 porsi itu kita salurkan ke lokasi di 12 kecamatan. Ini kita masih mau menggandeng beberapa teman wilayah lain," jelas Sidarta Padma Marta, Ketua Pelaksana Bus Makan Gratis Indowareg pada detikcom di kompleks Masjid Raya Klaten, Selasa (30/3/2021) siang.
Menurut Sidarta, warung bus makan gratis itu ditujukan untuk para duafa. Bus tersebut digagas oleh komunitas Sedekah Menebar Manfaat (Semangat).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita itu dari komunitas Semangat, berawal dari teman- teman yang senang gowes. Di masa pandemi kita melihat banyak saudara kita yang terdampak ekonominya," ungkap Sidarta.
Dari keprihatinan itu komunitas menggagas membuat gerakan bus makan gratis. Bus itu tidak hanya membantu kaum duafa dan warga lain yang kesulitan tapi juga mencoba membangkitkan UMKM.
![]() |
"Kita pertemukan tiga pihak. Donatur, katering rumahan dan warga yang dibantu sehingga ekonomi kecil seperti usaha katering juga tetap bisa bergerak," kata Sidarta.
Menurutnya 100 persen sumbangan dari donatur luar digunakan untuk makanan dan minuman. Sedangkan biaya lain, mulai dari biaya bus sampai bahan bakar dibiayai donasi pengurus.
"Jadi bus, sampai bahan bakar diambilkan dari internal pengurus dan bukan dari donasi. Sedang dari donasi 100 persen disalurkan bentuk makanan dan minuman," papar Sidarta.
Bus itu mulai diluncurkan dan keliling tanggal 12 Februari lalu. Selama 41 hari tersalurkan 9.600 bok di 12 kecamatan secara keliling.
![]() |
"Ini bus kita yang sewa dan bus keliling. Biasanya hari Rabu dan Sabtu di masjid raya tapi ada spot-spot lain atau jika ada permintaan kita datangi," lanjut Sidarta.
Sepanjang dua bulan ini sudah ada 22 usaha katering yang diajak kerjasama membuat nasi kotak. Dalam sehari katering dipesan sejumlah 200-300 kotak.
"Per hari katering kita pesan 200-300 kotak agar usaha mereka juga tetap berjalan. Harapan kita orang lain juga ikut bergerak membantu orang lain, tidak harus gabung kita tapi bisa lainnya," imbuh Sidarta.
Sidarta berharap ke depan, gerakan itu tidak hanya untuk memberi bantuan makanan. Ada rencana pengembangan gerakan itu untuk bidang pendidikan.
"Insyaallah kita godok untuk pengembangan. Harapan kita tidak cuma warung gratis tapi juga ada kegiatan pendidikan gratis dan lainya," pungkas Sidarta yang pengusaha toko online.
Karyono, pedagang di alun alun Klaten mengatakan sudah sering ikut makan gratis Indowareg. Kehadiran bus itu cukup membantu masyarakat.
"Sangat membantu karena saat jualan sepi, bus datang memberikan makan. Jadi saya bisa irit biaya makan harian, lumayan kalau dinilai bisa Rp 10.000 atau Rp 15.000," ucap Karyono pada detikcom di lokasi.
Samiyem, warga lain mengatakan sudah empat kali ikut makan gratis. Dia berharap bus tetap ada kegiatan membantu masyarakat.
"Kita harapkan tetap ada. Termasuk puasa bisa memberikan buka puasa di tengah pandemi," kata Samiyem pada detikcom di lokasi.
Pantauan detikcom di lokasi, bus warna merah itu mulai diserbu warga sekitar pukul 10.00 WIB. Semakin mendekati tengah hari, jumlah warga semakin banyak.
Warga mulai dari pedagang, penarik becak, pemulung, gelandangan, dan lainnya berdatangan ke samping masjid raya. Warga antre, cuci tangan, diukur suhu, berbaris dengan jarak satu meter lalu naik ke bus menerima sarapan.
(yms/odi)