Viral 'S3 Marketing' Warung Makan di Bali dan Mantan TKW Cantik Jualan Nasi Lemak

Trik 'S3 Marketing' kehilangan uang juga dilakukan sebuah warung makan di Bali. Lalu, ada kisah mantan TKW sukses jualan nasi lemak dan waktu terbaik minum teh.

Istilah S3 Marketing kini banyak dipakai untuk menunjukkan penjual yang punya cara promosi menarik dan kreatif sehingga jauh berbeda dari biasanya. Seperti warung makan di Bali yang menggunakan teknik S3 Marketing kehilangan uang Rp 10 ribu, nantiya jika ada yang menemukan maka akan mendapatkan imbalan satu porsi mie goreng.

Kisah seorang gadis cantik yang tinggal di Kediri, Jawa Timur ini menarik perhatian. Pasalnya, gadis bernama Ayu Lestari ini adalah seorang mantan TKW yang pernah kerja di salah satu pabrik Malaysia. Kini, ia sudah kembali ke Indonesia dan berjualan nasi lemak dengan harga Rp 5 ribu.

Teh hijau sudah terkenal akan manfaat sehatnya karena tinggi antioksidan. Selain itu, teh hijau juga mengandung kalori yang rendah sehingga sering dikonsumsi oleh pelaku diet. Untuk memaksimalkan fungsinya, perlu diketahui ada 2 waktu terbaik minum teh hijau. Kapan saja?

Berikut berita terpopuler detikFood yang menarik perhatian pembaca, kemarin (24/3).

1. 'S3 Marketing' Kehilangan Uang

Kedai Makan Curhat Kehilangan Uang untuk Tarik Pelanggan Foto: Instagram @dapurbundamasakankhasjakarta

Istilah S3 Marketing disebutkan untuk teknik penjualan yang menarik dan tak pernah terpikirkan sebelumnya. Teknik ini belakangan banyak dilakukan oleh para pelaku usaha di bidang kuliner.

Salah satunya teknik kehilangan uang yang kini juga dilakukan oleh warung makan di Bali. Warung makan bernama Dapur Bunda ini berlokasi di Jalan Tukad Badung, Denpasar, Bali.

Warung ini menampilkan spanduk di depan warungnya dengan tulisan, "Dicari uang hilang Rp 10 Ribu. Bila menemukan akan mendapatkan imbalan 1 porsi Indomie goreng mangkok pangsit. Hubungi Dapur Bunda."

Saat dihubungi oleh detikFood (23/3), Herna selaku pemilik warung makan mengaku melakukan teknik tersebut untuk menarik minat pembeli. Karena saat pandemi seperti ini, warung makan miliknya mengalami penurunan omzet.

Baca Juga: Kedai Makan Ini Curhat Kehilangan Uang untuk Tarik Pelanggan