Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang dikenal sebagai salah satu sentra durian. Hasil panen durian tahun ini tidak melimpah seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Salah satunya di Desa Giyanti, Kecamatan Candimulyo, yang terkenal sebagai sentra durian di Kabupaten Magelang. Di desa ini ada sekitar ribuan pohon durian, namun demikian hasil panen saat ini tidak melimpah seperti tahun-tahun sebelumnya. Adapun di sini dikenal dengan durian lokal.
"Panen tidak banyak karena kebanyakan turun hujan. Dulu saat durian berbunga turun hujan, kemudian banyak bunga yang rontok," kata Armiyati (45), penjual durian, warga Mantenan, Desa Giyanti saat ditemui, Rabu (17/3/2021).
Ia menuturkan, hasil panen yang tidak melimpah justru berdampak dengan harga jual. Bahkan bulan Desember, harga durian super sampai mencapai Rp 250 ribu per buahnya.
![]() |
"Sebelum Natal durian super sampai Rp 250 ribu per buah. Kalau sekarang rata-rata ya Rp 70 ribu. Harga jual sekarang baik dibanding tahun sebelumnya," ujarnya yang juga menjual durian di rumahnya.
Armiyati menambahkan, sekalipun hasil panen tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, musim ini sempat diambil tengkulak dari Cirebon, Batang, Pekalongan. Pengiriman berlangsung sekitar 6 kali.
"Kemarin sempat kirim ke Cirebon 3 kali, Batang 2 kali dan Pekalongan 1. Tahun lalu kirim Cirebon, Batang dan Pekalongan lebih banyak lagi," katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala Desa Giyanti, Heru Kurniawan Hidayatulloh mengatakan, hasil panen tahun ini tidak melimpah seperti tahun-tahun sebelumnya. Hasil panen yang tidak melimpah tersebut karena faktor curah yang hujan yang sangat tinggi sehingga bunganya rontok.
"Kalau gagal panen tidak, tetap panen akan tetapi hasil panennya tidak melimpah seperti tahun-tahun sebelumnya. Ini karena faktor curah hujan yang sangat tinggi sehingga kembang (bunga) rontok," kata Heru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Heru menambahkan, panen raya durian biasanya pada musim kemarau. Untuk saat ini, di Desa Giyanti panen durian sudah mendekati akhir.
"Biasanya panen raya durian pada musim kemarau. Saat ini sudah mendekati akhir panen," ujarnya.
Pihaknya menyebutkan, awal panen durian di Desa Giyanti mulai awal bulan Januari 2021. Kemudian durian mulai banyak pada bulan Februari.
"Awal panen mulai Januari. Banyak-banyak di bulan Februari," tuturnya.
Heru menuturkan, jika pada tahun-tahun sebelumnya ada festival durian yang berlangsung di Kecamatan Candimulyo. Untuk itu, sejak tahun sebelumnya tidak ada karena pandemi Corona, demikian halnya tahun ini juga tidak ada.
"Iya (pandemi) festival durian tidak ada," katanya.
Heru mengakui, Candimulyo dikenal sebagai sentra durian di Kabupaten Magelang masih melekat. Saat panen durian orang berdatangan terutama pada Sabtu dan Minggu.
"Masih melekat (sentra durian). Orang dari mana saja datang kesini, Sabtu dan Minggu ramai pada hunting durian," tuturnya.
![]() |
Heru menurutkan, untuk kelebihan durian lokal Candimulyo yakni rasanya manis, legit, kemudian tekstur daging tebal.
Sementara itu, Camat Candimulyo Mulyanto mengatakan, hasil panen durian dua tahun ini sangat buruk sekali. Hal ini karena faktor cuaca.
"Iya (sentra durian). Dua tahun terakhir kebetulan, tahun kemarin dan tahun ini hasilnya sangat buruk sekali. Artinya dari satu pohon yang biasanya keluar 100 (buah), hanya keluar 1 (buah), bahkan tidak keluar. Ini karena cuaca, jadi di awal turun hujan bunga banyak yang rontok karena faktor cuaca," katanya.
Untuk hasil durian, katanya, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya masih lumayan.
"Hasilnya masih lumayan tahun kemarin. Tahun ini petani durian di Candimulyo betul-betul kasihan. Ini sentra (durian) ada ribuan pohon yang ada di Kecamatan Candimulyo," ujarnya.