Nyaris setahun pandemi corona melanda dunia. Akhirnya perusahaan cokelat premium menyerah. Mereka akan tutup 128 tokonya di AS.
Perusahaan cokelat mewah Godiva menutup atau menjual semua tokonyadi Amerika Serikat. Sebanyak 128 toko yang tersebar di AS akan segera tutup pada akhir Maret.
Dikabarkan CNN Indonesia (25/1) Godiva akan tetap membuka tokonya di seluruh Eropa, Timur Tengah, danChina. Perusahaan tidak mengungkapkan berapa banyak karyawan yang akan dipecat karena penutupan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kurang dari dua tahun lalu, Godiva sedang merencanakan ekspansi besar-besaran dengan masuk ke bisnis kafe.
Chocolatier asal Belgia tersebut membuka kafe pertamanya di New York, AS pada April 2019 dan mengumumkan rencananya untuk membuka 10 kafe lagi di New York dan lebih dari 400 di seluruh Amerika Serikat.
Jumlah tersebut merupakan bagian dari rencana untuk membuka 2.000 kafe baru di seluruh dunia.
![]() |
Tapi rencana itu tidak pernah membuahkan hasil. Godiva sangat bergantung pada pengunjung mal-mal, yang telah anjlok bahkan sebelum pandemi. Penjualan cokelat sebagian besar didorong oleh pembelian dan pembelian online melalui toko grosir, klub, dan mitra ritel Godiva.
Perubahan ini terjadi pada saat corona telah menghantam lusinan bisnis yang berkinerja buruk.
Kini sebagian besar penjualan digenjot melalui penjualan online dari toko grosir, klub, dari mitra ritel Godiva. Penjualan online melalui website rsmi Godiva tetap berlangsung dengan produk khusus menjelang imlek dan Valentine.
Seperti diketahui Godiva dimiliki oleh konglomerat Turki Yildzi Holding dan MBK Partners. Didirikan tahun 1926 dan dibeli dari Yildzi Holding bulan November 2007. Godiva punya 600 toko tersebar di berbagai negara dan 10.000 toko eceran khusus.
(odi/odi)