Di tengah masa pandemi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi punya solusi untuk pertahankan usaha kuliner. Mereka terapkan konsep 'outdoor dining'.
Meski pariwisata di Banyuwangi sempat turun karena pandemi Corona. Tapi kini jumlah wisatawan lokal perlahan mulai meningkat. Terutama menjelang libur akhir tahun.
Selain menerapkan protokol kesehatan pariwisata secara ketat juga pemeliharaan fasilitas tempat wisata. Khusus untuk membenahi wisata kuliner Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi juga melakukan terobosan baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Sego Cawuk Bu Mantih: Sarapan Nasi Kuah khas Banyuwangi yang Legendaris
![]() |
Menurut Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Pemkab berperan aktif dalam mendorong kembali sektor pariwisata di Banyuwangi.
Mulai dari melakukan sosialisasi, menerapkan protokol kesehatan, hingga memberikan sertifikasi kepada tour guide. Hal tersebut untuk mendukung recovery atau pemulihan sektor wisata di Banyuwangi selama masa pandemi.
"Selain memperbaiki akses pariwisata, Pemkab juga mendorong restoran atau tempat kuliner ke arah yang lebih terbuka," jelas Bupati Anas yang ditemui detikcom (23/12) dalam rangkaian Road Trip Jakarta-Bali With Hybrid Car Toyota.
"Restoran kami dorong untuk lebih menerapkan 'outdoor dining'. Jadi restoran dan tempat makan berada di ruang terbuka, untuk menekan risiko penyebaran virus. Apalagi Banyuwangi punya banyak wisata alam yang indah," lanjut beliau.
![]() |
"Jadi kalau sekarang, arah kuliner di Banyuwangi itu lebih ke outdoor. Tentunya makan di ruang terbuka ini tetap menerapkan protokol kesehatan dan peraturan new normal yang berlaku," ungkapnya.
Selain menerapkan konsep tempat makan terbuka, Pemkab Banyuwangi juga menggerakkan hotel-hotel sebagai destinasi kuliner wisata terbaru.
"Selain konsep outdoor dining. Kami juga mendorong program 'Staycation'. Jadi para pengunjung dan wisatwan bisa bersantai di dalam hotel, lengkap dengan kulinerannya. Misalnya makan pisang goreng di Hotel Dialog, Atau makan ketan di Villa So Long," jelasnya .
Tak ketinggalan program Food Street Tematik. Pemerintah Kabupaten menggelar festival jajanan kaki lima yang memiliki tema berbeda setiap harinya. Mulai dari Chinese food sampai jajanan lokal dan seafood.
![]() |
Masih banyak program dari Pemkab Banyuwangi untuk membangkitkan kembali pariwisata. Bahkan tak menutup kemungkinan bahwa nantinya semua festival di Banyuwangi akan digelar di ruang terbuka, seperti di tengah hutan atau kebun.
"Tidak ada kemacetan di sini. Dari Jakarta cukup dekat. Makanan di Banyuwangi semuanya murah," pungkas Anas dengan senyuman ramahnya. Jadi jangan ragu lagi mampir ke Banyuwangi!
Baca Juga: Cegah Covid-19, Di Banyuwangi Bisa Makan Seafood Dalam Pondok Transparan
(sob/odi)