Kreasi pasta jagung dan wedang ronde dari mahasiswa UKSW Salatiga menyabet juara di kompetisi inovasi kuliner. Mereka mengalahkan puluhan peserta.
Dua tim Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga memenangkan kompetisi inovasi kuliner berbahan sayuran. Kompetisi ini digelar oleh Panah Merah Innovation Award (PMIA) 2020. Tim tersebut masing-masing menciptakan inovasi pasta dari jagung dan labu, serta ronde dari pigmen alami.
"Dua tim UKSW memenangkan kompetisi inovasi kuliner berbahan sayuran tingkat nasional. Lewat inovasi pasta jagung dan labu dan ronde dari pigmen alami," jelas dosen pembimbing kedua tim, Dhanang Puspita, dihubungi detikcom, Jumat (20/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tim UKSW tersebut merupakan mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UKSW Salatiga. Tim tersebut berhasil menyabet gelar Juara I dan II kompetisi itu.
"Tim melakukan persiapan 2 bulan termasuk seleksi dari 20 besar, menjadi 5 besar finalis, hingga tahap final November ini," jelasnya.
Tim peraih juara 1 membuat inovasi pasta dari jagung dan labu karena bahan bakunya mudah ditemukan. Jagung dan labu merupakan komoditas melimpah di pertanian Salatiga.
"Jagung dan labu menjadi komoditas yang melimpah di sejumlah lahan pertanian Salatiga. Juga dapat dikonsumsi semua kalangan dari balita hingga lansia," jelas anggota tim, Rachel Immelda.
Proses pembuatan pasta tersebut mudah. Diawali dengan menghaluskan biji jagung dan direbus bersama labu.
"Kemudian disaring untuk memisahkan air serta pure. Pure atau sari yang dingin ditimbang dan ditambah gula lalu panaskan 20 menit hingga terbentuk pasta," paparnya.
![]() |
Sementara inovasi wedhang ronde dengan pigmen alami dipilih karena ronde merupakan makanan khas Salatiga. Pigmen tersebut membuat ronde kaya antioksidan.
"Ronde itu kaya antioksidan. Serta ronde yang berbentuk bola berwarna putih itu ditambahkan pewarna alami," papar anggota tim, Fitri Hayuningrat Al-Janati.
"Antioksidan berasal dari pigmen yang terkandung dalam pewarna alami. Ide ini terbentuk saat kami melihat banyak masyarakat terpapar radikal bebas baik dari polusi maupun gaya hidup," jelasnya.
(dvs/odi)