Viral Klepon 'Tidak Islami', Klepon Sudah Disebut Dalam Serat Centhini

Viral Klepon 'Tidak Islami', Klepon Sudah Disebut Dalam Serat Centhini

Kartika Bagus - detikFood
Kamis, 23 Jul 2020 15:00 WIB
Kue Klepon disebut jajanan tak islami
Sejarah klepon Foto: iStock
Jakarta -

Berita hoax klepon tidak islami merebak beberapa hari ini di media sosial. Padahal jajanan Jawa berisi gula merah leleh ini sudah disebut dalam surat centhini.

Klepon merupakan salah satu jajanan tradisional yang sejak lama populer di pulau Jawa. Bahannya sederhana, relatif mudah dibuat, murah dan enak rasanya. Klepon bukan penganan kekinian yang baru terkenal. Menurut catatan sejarah, klepon sudah ada sejak dahulu kala.

Bahkan menurut ahli sejarah dari Sanata Darma Yogyakarta, asal Solo, Heri Priyatmoko, klepon sudah disebutkan dalam catatan-catatan serat Centhini. Heri mengatakan klepon sudah dikenal masyarakat sebelum era serat centhini yang dibuat sekitar tahun 1814-1823.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kue Klepon disebut jajanan tak islamiKue Klepon disebut jajanan tak islami Foto: iStock

Baca Juga : Disebut Klepon 'Tidak Islami', Ini 5 Makanan dan Minuman Legit Serba Klepon

Surat centhini merupakan salah satu hasil karya sastra besar pada masa Jawa Baru. Berupa tembang yang disebut Suluk Tembanglaras. Berisi berbagai catatan ilmu pengetahuan dan budaya Jawa. Diwujudkan dalam bentuk tembang atau lagu dan penulisannya dikelompokkan berdasarkan jenis lagu. Ditulis pada tahun 1814, mas pemerintahan Sunan Pakubuwono IV.

ADVERTISEMENT

"Di serat centhini itu sudah disebutkan klepon, sehingga itu dapat sebagai bukti catatan sejarah. Namun, sebelum itu saya meyakini bahwa klepon sudah ada lebih tua lagi, karena klepon sudah menyatu dalam tradisi kuliner orang Jawa," papar Heri.

Heri menambahkan bahwa klepon bisa dikatakan sebagai camilan bagi orang jawa. Karena posisinya sebagai makanan ringan yang dihadirkan sebagai teman minum teh. Dalam konsep Jawa biasa dibilang dengan adu wedang atau kawan untuk minuman hangat.

Kue Klepon disebut jajanan tak islamiKue Klepon disebut jajanan tak islami Foto: iStock

Namun karena dalam tradisi dapur orang jawa terbiasa membuatnya. Klepon kemudian menjadi makanan ringan yang biasa dijual di pasar-pasar tradisional. Karena itu banyak orang yang berasal dari perantauan dan berbagai penjuru dapat membawanya.

Hebatnya lagi menurut Heri, klepon mampu menembus sekat-sekat sosial, budaya, maupun agama. Hal tersebut terbukti klepon dapat menyentuh lidah berbagai macam kelas, tanpa gengsi sosial yang membuatnya menjadi konsumsi semua kalangan.

klepon, kue cincin, dan kue cucurklepon, kue cincin, dan kue cucur Foto: Istock

"Jadi, klepon ini boleh dikatakan melibas sekat sosial, agama, entah itu kaya maupun miskin, entah itu perempuan maupun laki-laki, entah itu kakek, nenek, bocah, semua bisa makan klepon itu," pungkasnya.

Ditambah lagi klepon harganya yang terjangkau menjadikan makanan ini disebut makanan rakyat. "Jadi kalau kemudian klepon dibawa ke ranah agama sebenarnya sudah tidak relevan lagi, karena makanan ini sudah sangat mengakar menjadi ciri khas budaya Jawa", tutup Heri.

Baca Juga : Klepon 'Tidak Islami', Ini Kisah di Balik Foto Klepon yang Viral




(raf/odi)

Hide Ads