Ratusan anjing dibantai untuk jadi konsumsi di festival daging anjing Yulin. Tak kalah sadis, ada angsa-angsa yang dicabuti bulunya untuk pembuatan bantal.
Di tengah pandemi COVID-19, festival daging anjing Yulin di China tetap dilaksanakan. Padahal acara tersebut telah mendapat banyak kecaman dari masyarakat. Ratusan anjing dibantai untuk dijadikan santapan. Parahnya lagi, pengunjung festival tampak asyik makan dan berkumpul di sana.
Seorang netizen mengungkap bahwa dirinya telah divonis untuk tidak lagi bisa menikmati mie instan seumur hidupnya. Hal itu dikarenakan ia sudah terlalu banyak mengonsumsi mie instan hingga mengalami gangguan kesehatan yang fatal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga kisah dari proses pencabutan bulu angsa untuk dijadikan bantal. Di balik empuknya bantal bulu angsa, ternyata terdapat kisah sadis. Angsa-angsa yang masih hidup diambil bulunya dengan cara paksa. Cara itu membuat angsa menjadi tersiksa bahkan mengalami pendarahan di kulitnya.
Tiga berita berikut banyak menarik perhatian pembaca dan populer dalam sepekan. Simak informasi lengkapnya agar tidak ketinggalan berita kuliner terpopuler minggu ini.
1. Ratusan Anjing Dibantai
![]() |
China memiliki tradisi festival daging anjing yang rutin dilakukan setiap tahun selama 10 hari. Sebenarnya festival tersebut telah mendapat kecaman dari komunitas pencinta hewan. Namun, festival daging anjing masih saja tetap dilakukan.
Festival daging anjing berlangsung di Yulin. Di festival tersebut puluhan bahkan ratusan anjing dibantai untuk dijadikan santapan. Tahun ini meski dalam keadaan mewabahnya virus Corona, festival tersebut juga tetap dilakukan. Hal ini memicu kekesalan masyarakat.
Du Yufeng, seorang aktivis pencinta hewan di Yulin mencoba mengunjungi festival tersebut dengan berpura-pura sebagai pengunjung. Menurutnya, di festival tersebut orang-orang tidak menjalani protokol kesehatan. Namun, ada yang berbeda. Anjing-anjing di sana tidak lagi disembelih di festival, melainkan di rumah potong.
Baca Juga : Ngeri! Pemandangan Anjing yang Dibantai Untuk Jadi Santapan Warga China