Sebuah restoran Shabu-shabu di Mal Kota Kasablanka sudah mulai buka kembali. Sebagai bentuk antisipasi COVID-19, begini protokol kesehatan yang diterapkan.
Shabu-shabu merupakan masakan Jepang sejenis nabe atau masakan yang dimasak di panci dan dimakan hangat-hangat. Identiknya makan shabu-shabu dilakukan secara bersama-sama dengan keluarga atau teman.
Satu panci ditaruh di tengah, kemudian orang-orang akan duduk berdekatan mengelilingi panci tersebut untuk memudahkan mereka mengambil shabu-shabu yang berisikan sayur-sayuran, jamur, telur, daging dan kuah kaldu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Cara makan shabu-shabu tersebut bisa jadi peluang penyebaran virus corona. Karenanya sebuah restoran shabu-shabu ini menerapkan protokol kesehatan sebagai bentuk antisipasi COVID-19 di masa new normal.
Restoran itu dikenal bernama Shabu-shabu Express yang salah salah satu gerainya berada di dalam Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. Mengikuti aturan Mal, restoran tersebut kembali membuka gerainya sejak 15 Juni lalu.
Baca Juga : Protokol Baru New Normal Restoran Berbintang hingga Rumah Makan
Detikcom mendatangi restoran kemarin malam (17/06) dan menyaksikan sendiri adanya perubahan pada penataan meja dan kursi pengunjung. Satu meja yang semula diisi enam orang, kini hanya diperbolehkan tiga orang saja. Itu juga diberi jarak satu dengan yang lain.
![]() |
"Intinya social distancing, harus dikasih jarak. Walaupun dia keluarga atau apa, kita harus pisahkan," tutur Yunus kepada detikcom (17/06).
Lebih lanjut, Yunus juga menjelaskan protokol kesehatan yang diterapkan mulai dari pengecekan suhu, menggunakan hand sanitizer. Protokol kesehatan itu tidak hanya berlaku untuk pengunjung saja, tetapi juga karyawan yang bekerja.
"Semua karyawan diharuskan memakai alat pelindung, sarung tangan, masker dan face shield. Karyawan juga diwajibkan cek suhu setiap hari, kalau di atas 37 kita gak dibolehkan kerja," tutur Yunus.
![]() |
Pelayanan pada restoran shabu-shabu ini berubah. Semula, aneka bumbu-bumbu dijajakan di display, sehingga pengujung dapat mengambil sendiri. Namun, di era new normal ini bumbu-bumbu itu disiapkan oleh karyawan dan diantar ke meja pengunjung.
"Jadi nanti kalau ada perlu apa bisa hubungi kami, kami yang akan antarkan kalau mau bumbu apa atau yang lainnya," jelas Yunus.
Protokol kesehatan juga dilakukan saat terjadi 'waiting list'. Biasanya pengunjung akan berdiri mengantre panjang dan berkerumun. Namun, kali ini ada perubahan.
"Kalau waiting list itu kita gak bisa antre kayak biasa. Ngantrenya ditinggal dan mereka nanti meninggalkan nomor telepon untuk dihubungi," jelas Yunus.
![]() |
Selama masa new normal, restoran shabu-shabu ini juga mengalami perubahan pada jam operasi. Semula buka mulai dari pukul 09.00 hingga 22.000, tetapi kini mulai dari 11.00 hingga 20.00.
Sejak dibuka kembali pada 15 Juni kemarin, Yunus mengaku pengunjungnya tidak seramai biasanya. Namun, selama tiga hari buka, ada peningkatan pengunjung.
Soal kebersihan, restoran shabu-shabu ini juga meningkatkan melakukan sesuai aturan. Setiap pengunjung yang selesai makan dan meninggalkan kursi, karyawan akan segera membersihkan meja dan kursi dengan larutan disinfektan.
Selain itu, untuk pembersihan alat makan, mereka akan melakukan sterilisasi khusus untuk menghilangkan segala kemungkinan adanya bakteri dan virus yang berbahaya.
Baca Juga : Buka Kembali, 5 Restoran di Jakarta Ini Terapkan Protokol New Normal
(raf/odi)