Omzet Kue Kering Sairun Juga Kena Dampak Pandemi Corona

Omzet Kue Kering Sairun Juga Kena Dampak Pandemi Corona

Riska Fitria - detikFood
Jumat, 08 Mei 2020 18:30 WIB
Kue Kering Sairun
Foto: dok. detikFood
Jakarta -

Semakin dekat lebaran, kue kering mulai banyak dipasarkan. Industri rumahan yang memproduksi kue kering pun mulai kebanjiran pesanan.

Kurang lengkap rasanya merayakan hari lebaran tanpa ada suguhan berupa kue kering. Suguhan kue kering bahkan sudah menjadi simbol silaturahmi dalam setiap perayaan hari raya besar, seperti saat lebaran misalnya.

Aneka ragam kue kering itu juga sudah mulai banyak dipasarkan. Salah satunya oleh industri rumahan yang dikenal dengan nama Kue Kering Sairun. Sesuai dengan namanya, industri rumahan tersebut merupakan usaha milik ibu Sairun yang bertempat di kawasan Depok, Jawa Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kue Kering SairunKue Kering Sairun Foto: dok. detikFood

Berawal dari usaha coba-coba dengan menjual kue kering ke rekan kerja sang suami. Saat itu di tahun 2009, Sairun mencoba membuat kue kering dengan menggunakan resep-resep yang ada di internet.

Tak disangka ternyata banyak yang tertarik dan menjadi pelanggan tetap. Bahkan banyak yang mengandalkan Sairun untuk dibuatkan bingkisan berisi kue-kue kering untuk acara-acara penting.

ADVERTISEMENT

"Usaha kue kering ini udah berjalan dari tahun 2009. Kue kering ini juga dijual ke berbagai daerah, kayak Jakarta dan sekitarnya," ujar Sairun kepada detikcom (07/05).

Kue Kering SairunKue Kering Sairun Foto: dok. detikFood

Semakin berjalannya waktu, ia pun mulai mengembangkan resep-resep yang ia dapat dengan resep dari uji coba sendiri. Itu dilakukan dengan memilih bahan-bahan yang lebih berkualitas untuk menghasilkan rasa yang lezat.

"Iya saya coba sendiri. Kayak memilih mentega saya pilihnya wijsman karena hasil rasanya lebih enak. Kue kering yang saya buat itu tanpa bahan pengawet. Jadi bener-bener homemade," ujar Sairun.

Kue Kering SairunKue Kering Sairun Foto: dok. detikFood

Lebih lanjut, ia menceritakan bahwa industri rumahan kue kering ini tidak hanya aktif berjalan saat menjelang lebaran saja, melainkan juga setiap hari. Ada 11 jenis kue kering yang diproduksi setiap harinya.

"Ada 11 macam, ada kue kacang tanah, cokelat mede, cokelat chip, putri salju, nastar, corn flake, lidah kucing, sagu keju, kastengel, rosemary," jelas Sairun.

Baca Juga : Yuk, Bikin Sendiri Kue Kering Klasik untuk Lebaran!

Kue kering itu dijual di tokonya sendiri dan juga secara online dengan harga berkisar antara Rp 50.000 hingga RP.60.000. Sairun mengatakan bahwa setiap hari ia selalu menerima pesanan kue kering dari kantor-kantor yang ada di Jakarta untuk suguhan tamu-tamu penting.

Saat menjelang hari raya besar, pesanan kue kering pun meningkat. Seperti saat menjelang perayaan lebaran kali ini. Untuk menyelesaikan pesanan, Sairun dibantu dengan karyawan yang berjumlah 50 orang.

Namun, semenjak pandemi virus corona Sairun mengaku ikut terkena dampaknya. Pasalnya pendapatan dari usahanya tahun ini jauh menurun dibandingkan tahun lalu.

Kue Kering SairunKue Kering Sairun Foto: dok. detikFood

"Iya turun (penghasilan) semenjak ada corona. Kira-kira sekitar 60%. Sebelum corona saya sehari bisa dapat 6-7 juta karena orang biasa beli sampai 2-3 lusin. Semenjak corona sekarang sehari cuma dapat 2-3 juta," tutur Sairun.

Biasanya, ia kerap menerima pesanan dari berbagai daerah. Ia mengatakan bahwa pesanan paling jauh yang ia terima adalah ke luar negeri, seperti Singapura, Malaysia dan London untuk hadiah natal.

Selain itu, Sairun juga memiliki beberapa reseller tetap yang berada di beberapa daerah seperti di Pasar Rebo, Gambir hingga Bekasi.

Meskipun mengalami penurunan pesanan karena dampak dari virus corona, tetapi Sairun tidak putus asa. Ia tetap memproduksi kue kering untuk melayani pmebeli meski jumlahnya menurun.


Kue Kering Sairun
Jl. Setu Baru Kp.sidamukti No. 25
Depok, Jawa Barat
Whatsapp +6281211388687

Baca Juga : 5 Hal Ini Bisa Bikin Kue Kering Bantat dan Keras




(sob/odi)

Hide Ads