Empuk Gurih Sate dan Gulai Daging Rusa Khas Margorejo

Empuk Gurih Sate dan Gulai Daging Rusa Khas Margorejo

Akrom Hazami - detikFood
Senin, 11 Nov 2019 10:00 WIB
Foto: Akrom Hazami/ dok. detikFood
Kudus - Kalau daging kambing biasa untuk gulai atau sate. Tapi di Kudus sate dan gulai dibuat dari daging rusa. Teksturnya yang empuk juicy dan aromanya tak prengus.

Kuliner ini bisa kamu temui di Desa Margorejo, Kecamatan Dawe. Lokasinya persis di tepi jalan raya Desa Margorejo. Bagi penikmat sate atau kuliner unik, silakan mampir dan rasakan sensasinya.

Adalah di Kedai Redi Ayu, Margorejo. Di kedai ini, penggemar kuliner bisa mencicipi sajian andalan warung sambil menikmati suasana tenang perdesaan. Mengingat lokasinya meski berada di tepi jalan, namun jauh dari pusat Kota Kretek.
Empuk Gurih Sate dan Gulai Daging Rusa Khas MargorejoFoto: Akrom Hazami/ dok. detikFood

Menurut pengelola warung, Muhamad Syukur (47), kedai ini memang menyediakan menu andalan sate, dan gulai daging rusa. "Menu andalannya memang daging rusa, yang diolah menjadi menu sate, dan gulai," kata Syukur ditemui di lokasi kedai, Sabtu (9/11/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga : Sensasi Unik Makan Sate Domba Afrika Pakai Pisang Goreng

Bumbu yang dipakai untuk mengolah daging rusa menjadi sate, itu sama dengan bumbu yang dipakai untum mengolah sate kambing. Daging rusa yang hendak diolah jadi sate, sebelumnya dilumuri ragam rempah. Lantaran rempah memiliki aroma serta rasa yang khas dan menghilangkan aroma prengus.

Kedai baru berdiri September 2018. Mulanya, pihaknya dari kelompok sadar wisata Gerakan Endahing Margorejo Asri (Pokdarwis Gema), bekerja sama dengan Universitas Diponegoro Semarang, dan pemilik penangkaran rusa yang merupakan warga sekitar.
Empuk Gurih Sate dan Gulai Daging Rusa Khas MargorejoFoto: Akrom Hazami/ dok. detikFood

"Awal mulanya ini ada kunjungan dari Universitas Diponegoro Semarang, mengajak pemuda dan pokdarwis. Bagamaina rusa bisa dimanfaatkan jadi kuliner. Terus setelah ada ide, pokdarwis menemui warga pemilik rusa. Alhamduilah diizinkan," terangnya mengenang latar belakang berdirinya kedai menu rusa.

"Di sekitar sini ada penangkaran. Rusa memang hewan dilindungi. Kita kan kerja sama dengan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) dan juga pemilik penangkaran rusa, terus kita dibantu dari Undip. Syarat yang bisa dikonsumsi ya rusa F2 (cucu rusa utama) yakni rusa yang sudah dilahirkan di penangkaran di sini. Itu legal," jelasnya.

Yang kedua rusa juga mempunyai beragam khasiat. Seperti halnya masyarakat yang sering minum obat, dengan mengonsumsi daging rusa, akan bisa mencegah serangan jantan. Termasuk bisa meningkatkan reproduksi sel, menjaga kekebalan tubuh, bisa dikonsumsi ibu hamil, serta mereka penderita darah tinggi.
Empuk Gurih Sate dan Gulai Daging Rusa Khas MargorejoFoto: Akrom Hazami/ dok. detikFood

Bahkan tanduk rusa yang biasa disebut ranggah, juga bisa dihaluskan dan dibentuk menjadi kopi, kemudian bisa diminum. "Itu bisa untuk meningkatkan vitalitas pria. Dia menerangkan untuk harga yakni Rp 35 ribu menu sate, dan gulai Rp 25 ribu porsi. Setiap porsi sate isi 5 tusuk. Gulai satu mangkok.

"Pokoknyaa sate dan gulai itu lezat. di Kudus hanya ada di Margorejo," terangnya.

Menurutnya, satu hari pihaknya bisa menjual 20 porsi sate dan gulai saat ramai. Sementara kalau sepi, hanya sekitar 10 porsi. Dia menerangkan banyak pelanggan yang datang ke kedainya. Mulai dari dokter, pengusaha, hingga masyarakat biasa.

"Karena harga sate terjangkau ya, pembeli dari Semarang, Jepara, Pati, Kudus," ujar dia yang juga ketua Pokdarwis setempat.
Empuk Gurih Sate dan Gulai Daging Rusa Khas MargorejoFoto: Akrom Hazami/ dok. detikFood

Ia menerangkan di penangkaran rusa yang letaknya masih satu desa, ada 88 ekor rusa, sedangkan di Gebog ada 40 ekor. Dengan kondisi rusa dalam keadaan sehat.

Seorang pembeli sate dan gulai daging rusa, Jihan Hanim dari Jakarta, mengaku baru kali pertama makan sate daging rusa. "Iya baru pertama. Rasanya empuk, dan tidak berbau," kata mahasiswi Universitas Diponegoro Semarang ini.
Sementara rekannya, Yoan Erlando, yang menikmati gulai, tak henti-hentinya terlihat menikmati menu pesanannya.

"Rasa gulainya benar-benar terasa. Lezat dan tidak berbau amis," komentarnya.

Baca Juga : Menu Eksotis! Sup Daun dan Sate Afrika di Dekat Halte Tanah Abang


(raf/odi)

Hide Ads