"Dine In The Dark", Sensasi Makan dalam Gelap untuk Rasakan Jadi Tunanetra

"Dine In The Dark", Sensasi Makan dalam Gelap untuk Rasakan Jadi Tunanetra

Yenny Mustika Sari - detikFood
Selasa, 15 Okt 2019 16:06 WIB
Foto: dok. detikFood
Jakarta - Makan dalam gelap seperti halnya yang dirasakan tunanetra tidak mudah. Acara ini mengajak peserta untuk membayangkan rasanya makan dalam kondisi gangguan mata.

Dalam rangka memperingati Hari Penglihatan Sedunia yang jatuh pada 10 Oktober lalu, event bertajuk "Dine in The Dark" digelar di Kilo Kitchen, Gunawarman, Jakarta Selatan pada Senin (14/10). Acara ini dihadiri sejumlah media dan juga para tamu undangan.

"Dine in The Dark" ini merupakan makan malam dalam gelap yang mengajak peserta merasakan apa yang dirasakan orang lain dengan gangguan penglihatan. Terdapat beberapa macam kacamata simulasi dari berbagai jenis gangguan penglihatan yang bisa peserta pakai untuk dapat merasakan gangguan pelinghatan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto: dok. detikFood

Acara ini juga merupakan bentuk empati terhadap orang yang mengalami gangguan penglihatan dan untuk meningkatkan kesadaran atau pencegahan kebutaan yang masih bisa dihindari (avoidable blindness) khususnya bagi anak-anak usia 0-18 tahun. Selain itu acara makan malam tersebut juga sebagai peluncuran gerakan "EyeStandByU" yang didirikan oleh CBM, Yayasan LAYAK, dan Standard Chartered Bank.

Baca Juga: Inspiratif! Restoran Ini Sediakan Menu Braille Untuk Pelanggan Tunanetra

Acara ini dimulai dengan makan malam yang kondisi ruangannya gelap hanya terdapat beberapa lampu yang redup. Para tamu yang hadir diminta untuk memakai kacamata yang tela disediakan di atas meja.

Foto: dok. detikFood
Setelah itu, para menghidangkan beberapa makanan yaitu wasabi tuna tartare, truffled tai yuzu roll, grilled corn furikake, korean chicken bulgogi, squid ink rice, slow cooked beef cheek, dan dessert pistachio cake. Semua makanan ini adalah set menu yang teriri atas makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup.

Dengan keadaan mata menggunakan kacamata simulasi penglihatan, para peserta tidak dapat melihat dengan jelas seperti apa bentuk dari makanan yang disajikan. Para tamu hanya dapat merasakan seperti apa rasa dan tekstur dari makanan tersebut.

Setelah makan malam berlangsung, ada pemaparan singkat dari Evi Tarigani selaku Ketua Umum Yayasan LAYAK yang mengadakan acara malam itu. Hadir juga Andy F. Noya sebagai Ketua Komite Mata Nasional. Saat ditanya seperti apa tanggapan dari Andy F. Noya mengenai acara makan malam hari itu, ia mengaku senang dan menurut menarik.

Andy F. Noya mengatakan, "Oh menarik sekali, kalau kita belum pernah merasakan di posisi teman kita yang seorang tunanetra, kita diajak berempati. Kita bisa merasakan berbagai macam jenis penyakit mata dengan kacamata yang sudah direkayasa seperti ini. Nah dengan demikian kita sebenarnya digugah empati kita bahwa kalau itu terjadi pada kita bagaimana rasanya.

Foto: dok. detikFood
"Saya senang sekali hari ini, saya kembali diingatkan bahwa pentingnya menjaga kesehatan mata. Orang-orang yang hadir di sini juga bisa didorong untuk berempati kepada saudara-saudara kita yang mengalami gangguan penglihatan," pungkas pembawa acara ternama itu.

Baca Juga: Keren! Pemenang MasterChef Tunanetra Ini Buka Restoran Sendiri



(yms/adr)

Hide Ads