Kalau ingin mencicipi mie pentil bisa menyambangi pasar-pasar tradisional daerah Bantul, seperti Pasar Barongan, Pasar Jejeran, Pasar Kotagede atau pasar-pasar tradisional di Yogyakarta.
Sebutan mie pentil diberikan karena melihat tekstur mie yang kenyal dan bentuknya panjang, lebih besar dibandingkan mie biasa. mulur seperti pentil atau karet sepeda. Menurut pedagang mie pentil, Mijem saat ditemui di Pasar Imogiri, mie pentil sebenarnya memiliki julukan lain seperti bakmie kuning dan mie oyol yang terbuat dari tepung tapioka
![]() |
Mijem membuat sendiri mie pentil dagangannya dengan dibantu suaminya di rumah. Biasanya Mijem mulai membuat mie saat sore hari untuk kemudian dijual keesokan harinya. Proses pembuatan mie yang identik dengan warna putih dan kuning ini biasanya memakan waktu setidaknya satu jam lamanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga : Pulang Kampung ke Jawa Tengah Bisa Jajan Jenang hingga Brem Enak
Terdapat beberapa tahapan panjang dalam proses pembuatan mie pentil. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencampurkan tepung tapioka dengan seduhan air panas hingga tercampur rata menjadi adonan lalu diberi bumbu. Selanjutnya, tahapan yang unik yaitu adonan diinjak-injak secara manual dengan kaki sampai kalis.
Kemudian adonan yang sudah kalis dimasukan ke mesin giling untuk menghasilkan bentuk mie. Selesai digiling mie dicuci dengan air bersih untuk kemudian diproses paling akhir mie direbus dan dibumbui lagi.
![]() |
Penyajian mie pentil cukup sederhana, para pedagang biasanya menggunakan daun jati sebagai bungkus kemudian mie ditambah sambal dan diberi taburan bawang goreng di atasnya. Walaupun sambal pelengkap mie dengan rasa gurih ini hanya terdiri dari campuran cabai rebus, garam dan gula saja tapi mampu menambah cita rasa nikmat pada mie.
Sebungkus mie pentil biasanya dibandrol dengan harga Rp 1.000 atau dapat juga dibeli per kilogram. Mie penthil di Pasar Imogiri dapat anda temukan di Blok E sekitar pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Porsi sebungkus mie pentil tidak terlalu banyak sehingga cocok untuk mereka yang tidak ingin sarapan dengan makan besar.
Baca Juga : Pakai Topping Kekinian, Jajanan Kampung Ini Jadi 'Naik Kelas'
(raf/odi)