'GORDON', Donat Artisan Yang Dirintis dari Bazar

Donat Kampung hingga Artisan

'GORDON', Donat Artisan Yang Dirintis dari Bazar

Dewi Anggraini - detikFood
Kamis, 18 Jul 2019 12:30 WIB
Foto: dok.detikFood/Dewi Anggraini
Jakarta - Sedang hits di kalangan penikmat kuliner, GORDON punya kreasi donat unik bercitarasa camilan manis tradisional. Seperti donat rasa klepon hingga es pisang ijo.

Menilik sejarah awal dibentuknya GORDON, sang pemilik, Joshua Nathan justru memulai bisnisnya lewat pemasaran dari bazar ke bazar. Dua tahun kemudian, yakni pada tahun 2018, akhirnya Joshua memberanikan diri untuk membuka gerai GORDON pertamanya. GORDON sendiri diambil dari kalimat 'Gourmet Donut'.

'GORDON', Donat Artisan Yang Dirintis dari BazarFoto: dok.detikFood/Dewi Anggraini

Lantai dasar gedung UOB Plaza jadi pilihannya kala itu. Selain karena dihuni banyak pekerja, gedung tersebut tergolong strategis. Terlebih sejak dioperasikannya Mass Rapid Transit (MRT).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya banyak ikut bazar-bazar. Kita mulai boomingnya pas ikut Market Museum di Lippo Mall Kemang," papar Joshua sang pemilik GORDON pada detikFood (17/7/2019).

Baca juga: Asli Belanda, Donat Klasik hingga Donat Kentang Justru Populer di Amerika Serikat

'GORDON', Donat Artisan Yang Dirintis dari BazarFoto: dok.detikFood/Dewi Anggraini

Racikan donat artisan buatan Joshua sebenarnya bukan berkiblat pada donat yang ada di Amerika Serikat. Ia justru terinspirasi dari donat yang dijual di sebuah kedai kopi di Australia.

Berdasarkan cerita Joshua, kedai kopi itu menyediakan donat sebagai camilan pendamping kopi. Merasa donat yang disajikan sangat pas disandingkan dengan kopi, akhirnya Joshua melakukan banyak percobaan terkait resep pembuatan donat hingga memiliki cita rasa yang mirip dengan donat yang ia cicip di Negeri Kangguru itu.

'GORDON', Donat Artisan Yang Dirintis dari BazarFoto: dokdetikFood

Selama 6 bulan bereksperimen, Joshua akhirnya berhasil membuat resep donat yang kini bisa dinikmati penggemar donat di GORDON. Menurut Joshua, cita rasa donat di gerainya berbeda di banding gerai donat lain lantaran menggunakan bahan-bahan yang tergolong premium.

"Tepungnya kita beda, air kita beda, mentega kita beda, udah itu basic ingredient kita. Kalau dibuat nggak sama, udah itu pasti ngulang lagi," jelas pria berusia 28 tahun itu.

Saat ini GORDON memiliki puluhan varian rasa. "Ada 28 varian. Setiap seasonnya disiapin 20 varian rasa," tambah Joshua.

'GORDON', Donat Artisan Yang Dirintis dari BazarFoto: dok.detikFood/Dewi Anggraini

Dari semuanya, varian yang paling disukai pelanggan setianya ialah Mocha Bomba dan Klepon. Karena berkiblat pada donat yang ia cicip di Australia, rasa donat di sini tidak sepadat donat kampung. Teksturnya pun tidak selembut donat kentang. Jika dibelah, adonan donat bagian dalam milik GORDON terlihat sedikit berongga. Enaknya, rasa manis yang ada pada isian tiap varian donatnya tidak terlalu kuat.

Kini per harinya Joshua bisa menjual sebanyak 300 donat. Jumlah itu hanya didapat lewat penjualan di gerai GORDON. Sebab Joshua juga membuka jasa katering atau pemesanan donat dalam jumlah banyak. Kini kapasitas dapur pembuat donat miliknya mampu memproduksi hingga 1000 donat per hari.

'GORDON', Donat Artisan Yang Dirintis dari BazarFoto: dok.detikFood/Dewi Anggraini

Kepopuleran GORDON membuat Joshua melebarkan sayap bisnisnya. Tahun ini, pria kelahiran Jakarta itu akan membuka 3 gerai GORDON baru di ibukota.

"Tahun ini rencananya akan buka tiga gerai baru. Satu di Jakarta Barat, di Mall Taman Anggrek, satu di Pacific Place, satu lagi di gedung WTC Sudirman," ungkap pria berkacamata itu penuh semangat.

'GORDON', Donat Artisan Yang Dirintis dari BazarFoto: dok.detikFood/Dewi Anggraini

Selain donat, GORDON juga menyediakan racikan kopi yang terbuat dari house blend, biji kopi Arabika Kolombia, Brasil, dan Aceh Gayo. Sedangkan es kopi susunya terbuat dari seduhan biji kopi Robusta Jawa.

Soal harga, tiap donat dijual seharga Rp 15.000. Harganya akan lebih kecil jika dipesan dalam jumlah banyak. Sedangkan kopinya dijual mulai dari Rp 18.000 hingga Rp 30.000.

Baca juga: Dari Bisnis Donat Beku, Wanita Ini Kantongi Omzet Ratusan Juta Per Bulan


(dwa/odi)

Hide Ads