Charles Toto, 'jungle chef' yang aktif mempromosikan makanan asli Papua menjelaskan baik papeda maupun ikan kuah kuning bukanlah makanan asli Papua. "Papeda tidak bisa diklaim dari Papua. Daerah Toraja di Sulawesi Selatan dan Maluku juga punya papeda. Begitu juga dengan ikan kuah kuning," tuturnya.
![]() |
Baca Juga: Ini Charles Toto, 'Jungle Chef' yang Ingin Lestarikan Kuliner Asli Papua
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang juga khas dari Papua adalah ikan kuah hitam. Charles melanjutkan, "Biasanya di masak di pinggir danau Sentani. Ikannya berupa ikan gabus dan kuah hitamnya berasal dari daun keladi yang dikeringkan."
Metode memasaknya juga unik karena ikan kuah hitam dipresto dengan cara tradisional. Pria kelahiran Jayapura ini menjelaskan, "Dimasaknya pakai belanga tanah, selama 3-5 jam."
Soal metode masak, Papua hanya mengenal 3 teknik yaitu bakar batu di dalam tanah, bakar batu di atas tanah dan menggunakan rotan. "Yang rotan itu semacam metode kukus tapi lebih tradisional," jelas Charles.
![]() |
Charles juga sempat bercerita soal sagu yang kini mulai bergeser sebagai makanan pokok orang Papua. Ia berujar, "Sagu mulai ditinggalkan, orang Papua jadi sering mengonsumsi nasi atau roti."
Padahal bagi Charles, diantara tanaman lain yang ada di bumi, sagu termasuk yang punya filosofi paling tinggi. Pria lulusan sekolah boga ini mengatakan, "Sagu bisa memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan."
"Daunnya, misalnya, bisa dibikin pakaian. Daun sagu juga bikin atap dan lantai rumah. Nah, isinya jadi sumber karbohidrat dan protein saat dimakan," pungkas Charles di sela-sela pembukaan acara Papoea by Nature.
Baca Juga: Sayur Lilin hingga Ikan Asar Autentik Papua Segera Bisa Dinikmati di Jakarta
(adr/odi)