Setelah mendirikan restoran Cikang di kawasan Menteng setahun lalu, pada (08/02) Cikang meresmikan cabang terbarunya yang berlokasi di Puri Indah Mall, lantai 2, unit SF 237 A.
Tidak hanya berbicara seputar rendang, ternyata ada banyak budaya dan sejarah makanan Minang yang mungkin tidak banyak orang tahu. Adanya komunitas Arab, India, Spanyol dan China membuat ragam budaya semakin beragam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
![]() |
Ayam bakar, sate Padang, kwetiau, mie alang laweh, katupek sayur serta selada uci jadi salah satu menu andalan Cikang.
![]() |
Berkolaborasi dengan Tanamera, Cikang juga memiliki dua macam kopi dengan banyak variasi blend coffee. Salah satunya ada kopi Padang dengan jenis biji kopi yang sama dengan yang digunakan oleh Kedai Lee Ci Kwang asli di kawasan pecinan Pondik pada masa kolonial.
![]() |
Menurutnya, Aceh Gayo, Mandailing dan Solok menjadi salah satu jenis kopi yang ditanam dari ketinggian 1.500 kaki yang kini banyak digunakan di berbagai daerah.
"Kopi Sumatera punya sensasi rasa kopi yang cenderung berempah dan earthy," tambah Cliff.
Kopi ini di roasting sesuai dengan citarasa kopi di daerah Pondok dan cocok dinikmati bersama dengan jajanan lokal seperti panekuk hingga aneka kue khas Minang.
Cabang kedua Cikang ini, diharapkan tidak hanya membawa keunikan ragam kuliner Minang peranakan dengan cerita seru dibalik setiap menunya. (lus/odi)