Cikang Perkenalkan Citarasa Unik Masakan Minang Peranakan

Jakarta - Cikang hadir dengan konsep berbeda dari restoran Minang pada umumnya. Di sini pengunjung dapat mencicip menu Minang Peranakan seperti kopi Cikang, katupek sayur, soto Padang, hingga kwetiauw dan mie!

Sejak zaman dulu masakan Minang, atau umum disebut masakan Padang, telah mendapat ruang di hati banyak orang. Hal ini terlihat dari banyaknya restoran atau warung makan Padang di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Selain masakan yang umum ditemui di restoran Padang, sebenarnya masih banyak masakan lain yang unik dan tak kalah lezat. Seperti masakan Minang Peranakan dari kawasan Pondok di Alang Lawas.

Kawasan ini bisa disebut sebagai Chinatown-nya kota Padang karena menjadi saksi sejarah kekayaan budaya serta terjaganya harmonisasi antara warga keturunan Tionghoa dengan etnis lainnya.



Di kawasan Pondok pula, lebih dari setengah abad lalu, terdapat sebuah kedai kopi milik seorang warga keturunan China bernama Lee Chi Kwang. Di kedai tersebut tersedia beragam menu sarapan, makan siang atau malam, hingga aneka jajanan lokal maupun oriental.

“Terinspirasi kekayaan masakan Minang dan memori berkesan di kedai Lee Chi Kwang, saya ingin memperkenalkan masakan Minang Peranakan ini ke khalayak,” ujar Dr Ivan R. Sini, pemilik restoran Cikang di Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam temu media (23/12), Dr. Ivan mengatakan nama Cikang diambil dari pelafalan dirinya saat membaca Lee Chi Kwang di waktu kecil. “Waktu itu saya tidak bisa melafalkannya dengan benar sehingga keluarlah kata Cikang.”



Soal menu, Cikang yang mengadopsi konsep kafe menghadirkan menu unik seperti Salad Uci. Uci dalam bahasa Padang berarti nenek. “Salad ini memang diracik nenek kami, dibuat dari selada, tomat, dan mentimun segar. Dressing-nya menggunakan sweet vinegar sehingga menghasilkan rasa asam manis yang segar. Cocok dijadikan hidangan pembuka,” papar Dr. Ivan.

Ada juga Nasi Uci dan Nasi Angku (angku berarti kakek dalam bahasa Padang). Keduanya adalah nasi rames dengan lauk ayam panggang untuk nasi uci dan rendang untuk nasi angku. Pelengkap lainnya berupa telur balado, gulai pakis, terung cabai, dan sambal hijau.



Bagi yang ingin menu oriental tersedia Kwetiauw Padang dengan pilihan topping udang, daging sapi, atau ayam. Serta Mie Ayam Pondok, berupa mie telur dengan irisan ayam dan kuah kaldu bening.

“Kalau ke sini jangan lupa cicipi Kopi Cikang,” ujar Dr. Ivan. Kopi hitam dibuat dari bijih kopi asli Padang dan disajikan dengan gelas motif klasik. Pelengkapnya berupa susu kental manis yang dapat ditambahkan sesuai selera.



Penggemar ayam pop, sate Padang, dendeng batokok, katupek sayur, soto Padang, atau gulai ayam tak perlu khawatir. Menu Minang populer tersebut juga tersedia di Cikang.

Semua menu dijual seharga Rp 40.000 hingga Rp 100.000 per porsi. Jika tertarik mampir, gerai Cikang berlokasi di Graha Anam, Ground Floor 11, Jl. Teuku Cik Ditiro, Menteng.

(adr/odi)