Kyoto Bikin Racikan Minuman Baru Campuran Teh dan Kopi, Seperti Apa Rasanya?

Kyoto Bikin Racikan Minuman Baru Campuran Teh dan Kopi, Seperti Apa Rasanya?

Lusiana Mustinda - detikFood
Minggu, 11 Feb 2018 16:50 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Gabungan dua minuman ini bisa jadi teman bersantai Anda. Tapi kenapa ya, perpaduan kedua bahannya dipilih dari teh hijau dan kopi? Yuk, coba cari tahu rasanya!

Kopi dan teh hijau jadi salah satu minuman yang sangat populer di Jepang. Bukan sekedar minuman biasa, keduanya selalu jadi minuman pengawal hari ataupun minuman yang dinikmati sambil bekerja ataupun bersantai melepas penat.

Baca juga: Kopi Ini Benar-Benar Dibuat dari Bawang Putih

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kyoto Bikin Racikan Minuman Baru . Campuran Teh dan Kopi, Seperti Apa Rasanya?Foto: Istimewa

Minuman hybrid yang satu ini berasal dari Nagi Kyoto. Dikutip dalam Sora News 24 (09/02), Nagi Kyoto diambil dari daun teh hijau yang berasal dari Uji Kyoto, salah satu komunitas teh paling dihormati di Jepang dan menggabungkannya dengan biji kopi yang dipanggang di distrik Kyoto's Nishijin. Saat diseduh, campuran ini terasa unik yaitu menggabungkan kualitas teh dan kopi.

Kyoto Bikin Racikan Minuman Baru . Campuran Teh dan Kopi, Seperti Apa Rasanya?Foto: Istimewa

Beberapa empat varietas yang ditawarkan mulai dari Houji, campuran hojicha (teh hijau panggang) yang harum dan kopi dengan tingkat roasting medium. Ada juga Sen yang merupakan penggabungan Sencha, teh muda yang dipanen awal, serta beberapa variasi teh hijau beragam dengan paduan kopi panggang.

Kyoto Bikin Racikan Minuman Baru . Campuran Teh dan Kopi, Seperti Apa Rasanya?Foto: Istimewa

Ban adalah perpaduan antara daun teh bancha yang dipanen pada akhir waktu dan kopi bubuk kasar. Dan yang keempat adalah Mugi yang memadukan kopi tanpa kafein dengan mugicha (barley tea) dari Kochi Prefecture (satu-satunya teh non-Kyoto di Nagi Kyoto).

Nagi Kyoto menjual racikan hybrid ini di toko online di nagikyoto.com dengan harga mulai dari 250 yen atau Rp 31.500 untuk yang non organik dan 1700 yen atau Rp 214.000 untuk 100 gram untuk yang organik. Tertarik mencoba?

Baca juga: Gerai Kopi California akan Taruh Peringatan Bahaya Kopi dan Kanker, Ini Sebabnya

(lus/odi)

Hide Ads