Sejak awal 1990-an, istilah French paradox mulai populer. Hal ini merujuk pada kontradiksi antara tingginya konsumsi lemak jenuh dengan rendahnya jumlah penderita penyakit jantung koroner di Perancis. Setelah ditelusuri, diyakini bahwa tingginya konsumsi wine, terutama red wine, menjadi penyebabnya.
Sejak lama, kandungan resveratrol dalam red wine dikenal baik untuk kesehatan jantung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa resveratrol mengurangi risiko inflamasi dan pembekuan darah, juga mencegah obesitas dan diabetes. Keempatnya dapat memicu penyakit jantung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai antioksidan, resveratrol dapat menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat) dan menaikkan HDL (kolesterol baik)," ujar Yohan Handoyo, pakar wine Indonesia, pada acara Wine 101 Class Detikfood.
Meski demikian, menurut Mayo Clinic, penelitian ini kebanyakan diterapkan pada hewan, bukan manusia. Yohan sendiri mengakui bahwa anggapan wine itu menyehatkan tidak sepenuhnya benar.
"Dibanding minuman beralkohol lain, wine memang paling alami dan tidak terlalu tinggi kandungan alkoholnya. Namun, sebenarnya tubuh tidak membutuhkan alkohol karena justru membebani hati dan mengurangi penyerapan beberapa nutrisi," katanya.
Namun, bagi Anda yang memutuskan untuk tetap meminum wine, Anda perlu mencermati beberapa dampak kesehatannya. Yohan memperingatkan konsumen agar berhati-hati dengan wine yang tinggi bahan aditif karena dapat membuat kepala terasa berat.
Selain itu, terkadang di label botol wine terdapat keterangan 'sulphit added'. Belerang memang umum digunakan untuk mencegah oksidasi atau agar wine tak mudah busuk. Namun, bagi Anda yang menderita asma, sebaiknya hindarilah wine tersebut. Makanya, perhatikanlah label di botol wine sebelum membeli atau meminum isinya.
Jika ingin menyesap sparkling wine, pastikan perut Anda telah diisi dengan makanan. "Jika perut kosong, alkohol akan diserap, masuk ke dalam darah, dan naik ke kepala," jelas Yohan. Wine jenis ini juga sebaiknya dinikmati selagi gelembungnya masih ada. Jika tidak, rasanya akan menjadi sangat asam.
(dyh/odi)