Penelitian di Nutrition Journal menunjukkan bahwa kandungan nutrisi red wine dapat meningkatkan kadar testosteron yang beredar dalam tubuh. Caranya adalah dengan menghalangi pengeluaran hormon tersebut.
Umumnya, salah satu cara pembuangan testosteron dari dalam tubuh adalah melalui urin. Enzim UGT2B17 melekatkan molekul spesifik ke testosteron, sehingga tubuh dapat mengeluarkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, peneliti belum yakin akan efeknya terhadap manusia. "Ada banyak langkah yang harus diambil untuk melihat apakah temuan ini dapat diaplikasikan pada manusia," ujar Michael Joyner, M.D., peneliti di Mayo Clinic, seperti dilansir Men's Health (12/01/13).
Ada satu lagi alasan untuk menyesap red wine malam ini. Studi yang dimuat di Journal of Andrology and Cancer Science menyebutkan bahwa kandungan resveratrol dalam red wine terbukti membantu mematikan sel tumor pada kanker prostat.
Peneliti mengeksposkan resveratrol kepada sel tumor lalu menerapkan terapi radiasi. Tiga hari kemudian, 97% sel tumor mati. Padahal, sel tumor yang digunakan dalam studi tersebut tergolong tak responsif terhadap terapi radiasi.
Bagaimana caranya? Sel kanker prostat mengandung protein perforin dan granzyme B dalam kadar sangat rendah, padahal keduanya bekerja membunuh sel tumor. Ketika resveratrol dan radiasi digabungkan, aktivitas kedua protein tersebut jadi meningkat secara signifikan.
Menurut Men's Health (20/11/12), sebelumnya resveratrol telah terbukti membuat sel tumor lebih rentan terhadap kemoterapi. Ternyata, efek yang sama juga didapat setelah terapi radiasi. Tanpa kanker prostat, hubungan intimpun jadi tak terganggu. Priapun terbebas dari masalah disfungsi ereksi.
Berdasarkan informasi dari situs Eat Something Sexy, red wine dapat dipakai untuk menggoda wanita. Sebagai afrodisiak, yang penting dari wine adalah baunya. Pilihlah red wine beraroma maskulin seperti bau kulit, tembakau, dan tanah. Konon, bau tersebut mirip dengan aroma pheromone pria.
Selain itu, red wine juga dapat menghalau radikal bebas, menjaga tubuh tetap ramping dan muda, serta mendorong gairah seks. Namun, jangan minum berlebihan. Pria yang minum dalam jumlah sedang sekalipun, setiap hari selama tiga minggu, justru mengalami penurunan kadar testosteron hingga 7%.
(fit/odi)