Sabtu (23/02/13) pagi menjelang siang, meja panjang di Decanter Wine House Jakarta sudah dipenuhi sekitar 50 orang pecinta wine. Mereka antusias menunggu presentasi Yohan Handoyo, pakar wine Indonesia, pada 'Wine 101 Class' kerjasama Detikfood dan Dimatique (importir dan distributor wine di Indonesia) kali ini.
Yohan mengawali acara dengan pengenalan wine. "Wine itu berbeda dengan minuman beralkohol lain. Selain kadar alkoholnya yang relatif tak terlalu tinggi, wine juga paling alami," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan wine, yang bisa berfermentasi tanpa gula, asam, enzim, air, maupun zat lain. Pasalnya, buah anggur sendiri, terutama varietas Vitis vinifera, sudah memiliki keseimbangan kimiawi alami. Winepun memiliki karakteristik yang sangat beragam.
Di kesempatan kali ini, para peserta mencicipi enam jenis wine, yakni red wine, white wine, sauvignon blanc, sparkling chardonnay, moscato, dan rosé. Yohan memandu cara memutar gelas wine, menghirup aroma wine, mencicipi, sampai mengidentifikasi karakteristiknya.
"Untuk mengenali karakteristik wine, semua pancaindera terlibat kecuali indera peraba. Kecuali jika Anda dan pasangan ingin melakukan hal lain setelah minum wine," canda Yohan yang disambut tawa oleh para peserta.
Setiap selesai menyesap wine bersama-sama, Yohan menanyakan rasa apa yang mereka deteksi pada masing-masing minuman. "Siapa yang mendeteksi rasa markisa di white wine ini? Atau ada yang mencicipi rasa lain?" tanya Yohan. Salah satu peserta mengangkat tangan dan menyebutkan aroma sirsak yang ia temukan, sementara sebagian lain tampak masih bingung.
Bagi yang tak terlatih, mengidentifikasi rasa wine memang agak sulit. Tak seperti kopi yang disajikan panas, sehingga uapnya mengantarkan aroma ke hidung. Juga tak seperti minuman lain yang berkadar alkohol tinggi, sehingga mempermudah hidung mendeteksi aromanya.
Lidah Yohan sendiri peka terhadap perbedaan rasa karena sejak kecil ia terbiasa mencicipi bumbu dapur. Intinya, memang diperlukan latihan bertahun-tahun agar mudah mengenali citarasa wine.
Di meja tersedia piring berisi aneka canape untuk dipasangkan dengan wine. Ada yang mengandung tiram, adapula yang mengandung telur dan tobiko, sayuran dan keju feta, serta foie gras. Tersedia juga roti, brokoli, serta saus putih agar peserta dapat merasakan sendiri wine mana yang cocok dengan makanan tertentu.
Kelas ini semakin lengkap dengan informasi seputar jenis gelas serta cara memilih, menyimpan, dan menyajikan wine. Di akhir acara, ada lomba wine tasting yang diikuti oleh enam orang peserta. Mereka diminta menyebutkan jenis wine dalam gelas hitam. Empat orang yang menebak dengan benar membawa masing-masing satu botol wine persembahan Dimatique!
Tertarik mengikuti kelas wine seperti ini? Pantau terus Detikfood agar jangan sampai ketinggalan informasi!
(fit/odi)