Saung Matoa: Sedapnya Pecak Gurame dan Gabus Pucung di Warung Betawi-Sunda

Saung Matoa: Sedapnya Pecak Gurame dan Gabus Pucung di Warung Betawi-Sunda

Warung Makan - detikFood
Senin, 30 Des 2024 12:00 WIB
Saung Matoa
img-alt

Atiqa Rana

4
β€œKalau mencari tempat makan keluarga yang menyajikan hidangan comfort food khas Betawi-Sunda, bisa mampir ke Saung Matoa ini. Masakannya sedap dan porsi besar.” - aqr
BAGIKAN
Foto: Detikcom / Atiqa Rana
Jakarta -

Di Bekasi ada warung makan yang viral berkat kenikmatan masakannya. Mereka menawarkan masakan Betawi-Sunda yang dibuat dengan resep turun-temurun. Harganya terjangkau!

Menuju akhir tahun paling pas menghabiskan waktu bersama dengan keluarga. Selain menikmati makanan-makanan di mall atau restoran mewah, coba mampir ke warung makan tradisional yang menunya tak kalah enak.

Bekasi menjadi salah satu daerah yang dipenuhi kehadiran warung makan khas Betawi. Namun, belakangan ini ada salah satu warung yang menarik perhatian. Bahkan, warungnya tak pernah sepi pelanggan. Mereka harus rebutan kursi dan meja untuk makan di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menu makanan yang ditawarkan juga beragam, khas masakan Betawi-Sunda. Kamu bisa mencicipi pecak ikan, gabus pucung, sop iga, dan aneka sayur tumisan khas Betawi yang mungkin jarang ditemukan di warung makan Betawi lainnya.

Harga menu makanannya dibanderol mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 70.000an, tergantung jenis ikan dan potongan yang dipilih.

ADVERTISEMENT

Berikut aneka menu sedap di Saung Matoa:

Detail Informasi (Nama Tempat Makan)
Nama Tempat MakanSaung Matoa
Alamatl. Wibawa Mukti II Jl. Sumur Binong, RT.002/RW.012, Jatisari, Kec. Jatiasih, Kota Bks, Jawa Barat 17426
No Telp0812-8750-1204
Jam OperasionalSenin-Kamis dan Sabtu-Minggu : 07.00 - 19.00 WIB
Estimasi HargaRp 5.000 sampai Rp 70.000an
Tipe KulinerMasakan Betawi-Sunda
Fasilitas
  • Area meja dan kursi cukup luas
  • Tempat parkir luas
  • Toilet
  • Mushalla

1. Warung makan sederhana buat kumpul keluarga

Saung MatoaSaung Matoa menjadi salah satu tempat makan tepat jika ingin menikmati kuliner Betawi bersama keluarga. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Seperti namanya, Saung Matoa, warung makan ini juga punya konsep seperti saung. Area makannya berada di dalam gubuk kecil yang semi outdoor.

Menurut pemiliknya, Pinkan, Saung Matoa mulai viral sejak 2 tahun lalu. Namun pelanggannya memang baru membludak belakangan ini.

Warung makan ini cukup ramai dipadati pengunjung, terlebih saat jam makan siang. Namun, tak perlu khawatir karena bisa menampung kurang lebih 50 pelanggan. Jadi, sangat cocok disambangi oleh rombongan keluarga.

Suasana di sini asri dikelilingi pohon-pohon rindang. Namun saat ramai pengunjung, warung makan ini menurut kami tetap panas dan agak sumpek karena tidak ada pendingin udara.

Dapur dan tempat pemesanannya juga berbeda dari area makan. Jadi kalau kesini, pengunjung bisa langsung pesan makanan di area saung bagian depan, barulah mencari meja dan kursi. Makanan akan diantar berdasarkan nama pemesan.

2. Habiskan ratusan kilogram ikan

Saung MatoaSaung Matoa bisa menghabiskan ratusan kilogram ikan dalam sehari. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Saung Matoa buka pukul 07.00 pagi, tetapi semua masakan baru siap sekitar pukul 09.00 pagi.

Beberapa masakan sudah dimasak dari pagi, tetapi ada juga yang baru dimasak setelah dipesan.

Seperti ikan pecak atau gabus pucung, biasa dibuat dadakan. Atau memang jika stok masakan sebelumnya sudah habis, mereka langsung membuat yang baru.

Ikan pecak dan gabus pucung jadi menu andalan di sini. Tak heran, jika dalam satu hari mereka bisa menghabiskan 100 kilogram campuran ikan gurame dan mujair saat akhir pekan.

Saat hari biasa, memang jumlahnya cukup jauh berbeda, tetapi masih terbilang banyak. Sekitar 40-45 kilogram ikan gurame dan mujair bisa ludes.

Untuk ayam dan ikan gabus pucung juga punya hitungan berbeda. Menurut Pinkan, mereka bisa menghabiskan kurang lebih 10 ekor ayam dan 10 kilogram gabus pucung berukuran jumbo.

Kenikmatan ikan pecak hingga sop iga bisa dibaca pada halaman selanjutnya!

3. Sedapnya pecak gurame berbumbu kacang berempah

Saung MatoaPecak ikan gurame menjadi salah satu andalan di sini. Bisa pakai kacang atau tanpa kacang. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Pecak ikan bisa dibuat dari ikan gurame atau ikan nila. Kami memilih ikan gurame yang disiram dengan bumbu pecak kacang. Namun, pelanggan bisa juga pilih bumbu pecak bening.

Guramenya punya ukuran lumayan besar dengan berat kurang lebih 500-600 gram. Bisa dimakan untuk 2 sampai 3 orang. Disajikan dalam cobek batu dengan lumuran bumbu pecak melimpah dan potongan jeruk nipis

Ikannya digoreng terlebih dahulu, tetapi tidak sampai terlalu kering. Menurut kami daging ikan guramenya tebal, lembut, dan padat.

Meskipun masih ada aroma tanah, tetapi cukup tertutupi dengan balutan bumbu pecaknya yang berempah.

Bumbu itu gabungan kencur, jahe, kacang tanah, cabai, bawang, dan bumbu rahasia lainnya. Bumbu-bumbunya dipotong kasar sehingga teksturnya masih terasa ketika dikunyah.

Saat ikan guramenya dimakan dengan bumbu pecak, rasa rempah kencur langsung tercecap kuat di lidah. Disusul dengan rasa jahe dan kacang yang ringan di akhir. Bumbu pecaknya tidak terlalu pedas, dan menurut kami kurang gurih karena lebih dominan rasa rempahnya.

4. Gabus pucung jumbo yang layak dicoba

Saung MatoaBisa juga menikmati olahan ikan gabus pucung yang ukurannya jumbo. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Selain olahan pecak, kami juga mencoba olahan gabus pucung. Bisa pilih mau bagian kepala, bagian badan tengah, sampai ekor. Harganya juga bervariasi, tetapi paling mahal adalah bagian kepala yang dibanderol sekitar Rp 70.000an.

Saking besarnya, kepala ikan gabus ini sampai keluar melebihi mangkuk. Disajikan dengan siraman kuah pucung dengan warna cokelat kehitaman dari kluweknya dan taburan bawang goreng.

Ikannya gabusnya juga sudah digoreng dengan tekstur daging yang menurut kami lebih kering daripada gurame pecak. Tidak ada jejak aroma amis di olahan ikan ini.

Rasa kuahnya lebih dominan gurih, dengan sedikit sentuhan rasa asam dan pedas. Tercecap juga sedikit rasa pahit khas kluwek.

5. Sop iga dan tumis pepaya sebagai pelengkap

Saung MatoaOlahan sop iga yang gurih sedap juga bisa dicoba. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Kalau tidak suka ikan, coba pesan sop iga. Sop iganya juga menjadi salah satu andalan di sini karena cepat sekali habis. Beruntung, kami masih kebagian.

Sop iganya terdiri dari 3-4 potongan iga ukuran sedang, tidak full daging karena masih ada beberapa bagian berlemak.

Meskipun begitu, tekstur iganya sangat lembut. Lemak atau gajinya juga tidak begitu kenyal, sehingga mudah dikunyah.

Semakin nikmat dimakan dengan kuah kaldunya yang bening dengan rasa gurih dan sedikit pedas lada.

Saung MatoaSemua makanan di sini bisa dinikmati bersama dengan sambalnya yang pedas Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Lauk utama ini bisa dimakan dengan pelengkap tumis daun pepaya yang gurih dan sedikit pahit. Pilihan lain ada seporsi lalapan, terdiri dari selada, mentimun, dan leunca.

Jangan lupa pesan tambahan sambalnya yang segar, pedas, dan cocok dipadukan dengan aneka lauk.

Kalau tertarik, bisa mampir langsung ke Saung Matoa berlokasi di Wibawa Mukti II Jl. Sumur Binong, RT.002/RW.012, Jatisari, Kec. Jatiasih, Kota Bks, Jawa Barat 17426. Buka Senin-Kamis dan Sabtu-Minggu mulai pukul 07.00-19.00 WIB.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Warung Joglo Si Embah: Aneka Lauk ala Jawa di Bekasi"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)

d’foodspot Review

Ulasan lengkap rekomendasi
tempat makan untukmu

Hide Ads