Paon Dwaji: Sensasi Makan 'B2 Guling' Bebek Peking yang Dimarinasi 24 Jam

Paon Dwaji: Sensasi Makan 'B2 Guling' Bebek Peking yang Dimarinasi 24 Jam

Warung Makan - detikFood
Senin, 27 Mei 2024 12:00 WIB
Paon Dwaji: Sensasi Makan B2 Guling Bebek Peking yang Dimarinasi 24 Jam
img-alt

Andi Annisa Dwi R

5
β€œNikmatnya bebek guling yang dimarinasi 24 jam lalu dipanggang bersama sabut kelapa hingga menghasilkan aroma smokey dan tekstur daging juicy.” - adr
BAGIKAN
Foto: Andi Annisa DR/detikfood
Jakarta -

Liburan di Bali ingin cicip sajian bebek berbeda? Bebek guling dari Paon Dwaji layak dicoba. Kelezatannya konon menyamai Babi Guling hingga banyak disebut sebagai B2 Guling 'halal' oleh pembeli.

Kuliner ayam dan bebek di Bali tak terhitung jumlahnya. Tiap tempat pastinya punya bumbu, gaya masak, dan racikan tersendiri hingga memikat selera pembeli.

Namun belakangan ada tempat makan bebek di Denpasar Barat yang ramai dibicarakan karena keunikan yang ditawarkan. Tempat makan ini juga disebut sebagai 'hidden gems' karena lokasinya tersembunyi di dalam gang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Popularitasnya meroket usai diliput banyak konten kreator sejak pertengahan tahun lalu. Menu yang ditawarkan hanya bebek dan ayam dengan 3 olahan spesial yaitu panggang, guling, dan betutu.

Detail Informasi (Nama Tempat Makan)
Nama Tempat MakanPaon Dwaji
AlamatGg. Kertapura V No.26, Pemecutan Klod, Kec. Denpasar Barat, Bali
No Telp0813-3977-3571
Jam Operasional11.00-16.00 WITA, Minggu libur
Estimasi HargaRp 200 ribu untuk seekor bebek guling
Tipe KulinerOlahan ayam dan bebek
Fasilitas
  • Makan di area sederhana di tempat
  • Pesan lewat ojek online


Paon Dwaji dirintis sejak 2017

Paon Dwaji: Sensasi Makan 'B2 Guling' Bebek Peking yang Dimarinasi 24 JamPintu masuk Paon Dwaji yang areanya berupa pekarangan rumah. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

detikfood bertemu dengan I Dewa Made Oka (23/5/2024) selaku pemilik Paon Dwaji. Ia menceritakan usahanya sudah dirintis sejak 2017. "Semuanya mengalir, nggak direncanakan (bisnis kuliner). Ngikutin kata hati, permintaan pembeli juga, minta ini coba bikin ini," katanya mengawali cerita.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya Pak Oka tidak memiliki latar belakang di dunia kuliner. Ia adalah seorang pekerja serabutan. "Pertukangan juga (dikerjakan)," lanjutnya.

Saat merintis Paon Dwaji, menu pertama yang dijual adalah ayam panggang. Ayamnya bisa memakai ayam kampung atau ayam negeri, tapi harus preorder H-1.

Penjualannya juga tidak langsung, tetapi via aplikasi online. Pak Oka mengatakan, "Terlahir dari jualan online, sampai sekarang pun masih jualan online. Orang beli takeaway masih 90%, yang dine-in sekitar 10%."

Menu bebek guling disebut 'B2 halal'

Paon Dwaji: Sensasi Makan 'B2 Guling' Bebek Peking yang Dimarinasi 24 JamI Dewa Made Oka menunjukkan bebek guling yang baru dikeluarkan dari oven panggang. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Bebek guling yang jadi menu andalan Paon Dwaji tergolong menu baru karena baru ada sekitar 4 tahun. "Pas pandemi Covid-19 itu. Banyak orang yang bikin ayam guling di luaran, mereka nanya ke saya 'Ada ayam guling nggak?'. Jadi saya terinspirasi," kata Pak Oka.

Ia pun kini menciutkan menu yang dijual agar tak kewalahan dalam memproduksinya. Kini secara umum menunya terbagi atas 3 bahan yaitu ayam kampung, ayam negeri, dan bebek. Olahannya juga ada 3 yaitu, panggang, guling, dan betutu.

Diakui Pak Oka, bebek guling di sini banyak disebut sebagai B2 halal karena berbahan bebek. Proses pembuatannya kurang lebih sama dengan B2, tapi alat masaknya yang berbeda.

"Kalau babi guling kan masaknya secara tradisional diputar. Kalau ini pakai alat panggang modern, pakai oven gas," katanya. Meski begitu, masih ada unsur tradisional yang dipakai yaitu bebek dipanggang bersama sabut kelapa.

Bebek guling disajikan utuh, termasuk kepala dan kakinya. Hal ini terkait asal-usul menu pertama yang dibuat Pak Oka.

"Dari awal jual utuh, karena berawal dari dijual ke tetangga untuk sesajen. Karena kan kalau sesajen harus utuh. Untuk banten (namanya), tapi sekarang merambah ke konsumsi sehari-hari. Kalau sekarang lebih banyak pesan untuk konsumsi harian. Jadi tingkat penjualannya lebih tinggi," tuturnya.

Bebek Peking dan marinasi 24 jam jadi kunci kelezatan

Paon Dwaji: Sensasi Makan 'B2 Guling' Bebek Peking yang Dimarinasi 24 JamPegawai Paon Dwaji memotong-motong bebek guling sebelum disajikan ke pelanggan. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Pak Oka menuturkan pernah mencoba bebek lokal Bali dan bebek hibrida untuk membuat bebek guling. Namun saat ini ia menemukan bebek Peking yang paling pas.

"Bagusnya itu (bebek Peking) dagingnya lebih tebal dan lemaknya lebih sedikit. Baunya nggak amis. Memang kalau tutup mata, nyicipin ini sama (seperti B2 guling). Karena bebek sama babi itu sama-sama berlemak, jadi hampir sama," kata Pak Oka.

Untuk membuatnya, bebek Peking dimarinasi dengan bumbu rempah khas Bali yaitu basa genep selama 24 jam. "Yang dimasak hari ini, kita marinasi kemarin," kata Pak Oka.

Komposisi bumbu basa genep bisa memakai 15-20 jenis rempah. Empat yang banyak dipakai yaitu kunyit, kencur, lengkuas, dan jahe.

Selanjutnya, bebek guling diisi dengan daun singkong yang juga sudah dibaluri bumbu basa genep. "Baru dipanggang 1,5-2 jam. Suhunya relatif sekitar 200 derajat Celcius, tergantung loadingnya," kata Pak Oka.

Ia mengaku tak ada rahasia atau trik khusus dalam membuat bebek guling. Pak Oka melanjutkan, "Cuma memang istilahnya kita harus kreatif terus. Sampai sekarang pun saya nggak berhenti, bagaimana mendapatkan hasil yang lebih baik."

Bagaimana kelezatan bebek guling di Paon Dwaji? Baca halaman selanjutnya.

Tekstur daging bebek juicy dan tak amis sama sekali

Paon Dwaji: Sensasi Makan 'B2 Guling' Bebek Peking yang Dimarinasi 24 JamBebek guling punya tekstur daging super juicy dan tak bau amis. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

detikfood memesan 1 ekor bebek guling sehari sebelum datang ke Paon Dwaji. Harganya Rp 200 ribu, sudah termasuk 2 jenis sambal dan bumbu rajang.

Sebelum menikmati bebek guling di tempat, kami harus berjalan kaki menyusuri gang sempit yang hanya bisa dilalui pejalan kaki dan pengendara sepeda motor. Untungnya ada beberapa penanda yang membuat kami mudah menemukannya.

Area bersantapnya kecil, seperti memasuki pekarangan rumah yang ada kolamnya. Di area ini pula, Pak Oka dan karyawannya disibukkan dengan aktivitas membuat beragam menu.

Karena sudah memesan, bebek guling tersaji dengan cepat. Kami sempat mengintip proses pegawai menyiapkan bebek ini dengan cara memotong-motongnya jadi sekitar 15 bagian.

Bebek Peking yang dipakai berukuran cukup besar dengan berat 1,5 kilogram. Porsinya cukup dimakan 4-6 orang.

Tampilannya menarik selera dengan warna cokelat keemasan. Daun singkongnya ditaruh paling atas sehingga terlihat menumpuk.

Pada suapan pertama, daging bebek guling tecium smokey dengan tekstur yang super lembut dan juicy! Uniknya, tak ada sama sekali aroma khas atau amis dari bebek.

Menyantapnya seperti makan ayam panggang, tapi dengan tekstur daging lebih lembut dan tebal. Berkat proses marinasi 24 jam, cita rasa bumbu basa genep yang berempah masuk sampai serat-serat daging, tapi dalam komposisi yang pas.

Daun singkongnya juga tak kalah nikmat karena teksturnya masih renyah dilumuri basa genep. Semakin enak ketika dicocol ke 2 jenis sambal.

Sambal merah disebut sambal api karena pedasnya lebih kuat, tapi tak menyiksa. Sedangkan sambal ijo memberi aksen pedas yang segar untuk bebek panggang.

Masih terus menyempurnakan resep

Paon Dwaji: Sensasi Makan 'B2 Guling' Bebek Peking yang Dimarinasi 24 JamI Dewa Made Oka (kanan) bersama dua anak dan seorang pegawainya di Paon Dwaji. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Pak Oka rupanya belum berpuas diri dengan bebek guling kreasinya. "Sampai sekarang saya masih otak-atik resep, lifelong learning. Masih terus keluar, belajar, coba-coba menu. Saya pengin meningkatkan terus kualitas menu. Misalnya pengin bikin kulitnya lebih garing dan kriuk lagi," katanya.

Ia bersyukur kini Paon Dwaji semakin dikenal. Tonggaknya usai diliput Nex Carlos sekitar Maret 2023. Pesanan pun jadi melonjak drastis.

"Pertama, semampu kita melayani. Kita maksimalkan setiap hari. Nambah penjualan mungkin sampai 300%. Semua di awal saya bikin sendiri. Kalau sekarang sudah dibantu karyawan," tutupnya.

Ingin tempat makan dan produk Anda direview oleh Detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com

Halaman 2 dari 2
(adr/odi)

d’foodspot Review

Ulasan lengkap rekomendasi
tempat makan untukmu

Hide Ads