3. Nasi Uduk Betawi yang Harum
![]() |
"Setiap hari kita masak 25 liter nasi uduk, itu satu liter bisa untuk 40 porsi nasi uduk. Jadi kalau dihitung-hitung, seribu porsi nasi uduk terjual setiap harinya," lanjut Ibu Endang.
Tak heran memang mengapa nasi uduk Bang Dihul ini laris manis. Karena aroma nasi uduknya harum karena menggunakan santan asli, rasanya pun gurih, dengan tipe nasi uduk yang tidak lembek dan teksturnya tidak menempel. Bahkan nasi uduk dimakan dengan kerupuknya saja sudah gurih terasa tanpa tambahan lauk apapun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Begitu juga dengan lauk utama mereka, yaitu semur jengkol dan jengkol balado. Rasanya tidak pahit sama sekali, dan teksturnya pun empuk.
"Jadi jengkol biasanya kita rendam semalaman, besoknya jengkol kita rebus kurang lebih sampai dua jam agar teksturnya lembut dan tidak berbau. Baru kita olah jadi semur atau balado," lanjutnya.
4. Lauk Sederhana Rasa Juara
![]() |
Seporsi nasi uduk dengan lauk pauknya disajikan dengan siraman sambal kacang pedas, dan tambahan kerupuk putih di piring terpisah. Di meja makan juga tersedia gorengan yang masih hangat, seperti bakwan, risol, hingga tempe tepung harganya Rp 2.000 per buah.
Tak hanya semur jengkol dan jengkol baladonya yang enak. Semua lauk di sini rasanya tak mengecewakan. Seperti ayam gorengnya yang gurih sedap dengan taburan serundeng kelapa.
![]() |
Lalu ada potongan telur dadar yang tak terlalu garing, hingga pendamping nasi uduk klasik seperti orek tempe dan bihun gorengnya yang juara.
Nah, bagi yang tertarik makan di sini, wajib datang di bawah jam 19.00 malam agar pilihan lauknya masih lengkap. Siapkan juga uang tunai untuk pembayarannya. Semua menu ini juga sudah tersedia di aplikasi ojek online.
Setiap harinya warung ini buka dari jam 16.30 - 00.00 malam. Letaknya tak jauh dari Halte TransJakarta Adam Malik.
(sob/odi)