Jajan Enak di Rangga Gading

Jajan Enak di Rangga Gading

- detikFood
Selasa, 30 Agu 2005 11:08 WIB
Jakarta - Langit sedikit mendung ketika kami tiba di Jl. Surya Kencana Bogor. Kami sengaja singgah ke Jl. Ranggagading, sebuah gang kecil, di dekat sekolah Kesatuan. Daerah ini merupakan chinatown alias daerah pecinan Bogor yang dari dulu tersohor akan jajanan serba enak. Memang benar, di mulut gang sempit dan agak becek itu sudah tercium harumnya aroma ayam yang sedang dibakar di atas bara api arang. Sementara berderet-deret gerobak aneka jajanan, sayuran segar, jajan pasar, juga bumbu dapur. Biasanya sejak pagi sudah padat pengunjung karena para orang tua yang mengantar anak-anak ke sekolah sekaligus jajan dan belanja di gang ini.Karena belum sarapan, kami memlilih mampir ke gerobak pangsit pengantin yang ada hampir di ujung jalan. Ny. Elly pemilik gerobak, dengan cekatan meracik 2 mangkuk pangsit pengantin. Suun di beri topping ayam cincang, irisan rollade ayam, irisan daun bawang, 2 buah pangsit goreng dan disiram kaldu ayam yang panas. Aromanya yang sangat gurih menggelitik perut kami yang kosong! Konon karena selalu disajikan dengan sepasang pangsit inilah maka sajian ini disebut pangsit pengantin. Setelah diaduk dengan sambal rawit, kamipun mulai dengan suap pertama. Kuahnya terasa ringan, gurih sementara rollade berisi ayam cincang terasa lezat. Pangsit yang setengah basahpun tetap terasa renyah dan gurih. Maka dalam sekejap, pangsit pengantin seharga Rp. 7.000,00 semangkuk itupun licin tandas. Padahal Ny. Elly juga punya sajian unggulan seperti soto mi babat, laksa ayam dan siomay.Gerobak batagor yang ada di seberang penjual pangsit pengantin sangat memikat kami karena selalu dipenuhi orang. Akhirnya sepiring batagor menjadi santapan kami kedua. Beberapa potongan bakso tahu goreng disiram dengan kuah kacang cokelat kemerahan. Saat mencicipi sausnya, rasa gurih, manis dan pedasnya sangat seimbang. Ditambah lagi gerusan kacangnya agak halus, tidak kasar dan pucat seperti yang biasa kami makan. Tak ayak batagor seharga Rp. 3.500,00 inipun mengalami nasib yang sama dengan pangsit pengantin. Licin tandas sampai ke dasar piring!Sebenarnya kami mencari-cari tukang laksa kuning yang biasanya ada di dekat tukang bakso. Agaknya hari itu kami kurang beruntung karena bapak tua penjaja laksa kuning sedang tidak berjualan. Di deretan sebelah kanan, di depan penjual pangsit pengantin ada gerobak soto mi, lo mi kangkung dan bakso Pontianak. Tetapi perut kami yang sudah agak penuh membuat kami mengurungkan niat memesan lo mi kangkung. Gerobak berisi aneka jajanan pasar juga menawarkan aneka penganan dengan harga mulai Rp. 1.000,00. Karena harganya relatif agak mahal, kamipun mencicipi getas dan kue mangkuk yang cantik merekah. Ternyata, rasanya sesuai dengan harganya. Getas terasa renyah di luar dan lembut di dalam dan kue mangkuknya juga harum, empuk, mentul-mentul!Warna merah jambu menyala memikat pandang kami saat tiba di ujung gang. Kamipun berhenti di penjaja es doger. Meskipun agak mendung tetapi kami tak bisa menahan godaan untuk tidak mencicipi segelas es doger. Ketan hitam kukus, potongan tapai singkong, diberi es puter kelapa muda berwarna shocking pink dan diberi topping susu kental manis. Supaya tak mengacaukan rasa gurih es puternya kami memesan es doger tanpa susu kental manis. Hitung-hitung hemat kalori karena kami masih ingin makan enak lagi. Serpihan es yang halus ternyata berisi serutan kelapa muda, benar-benar muda. Karena biasanya selalu dipakai kelapa tua atau setengah tua. Sementara itu kami terkejut dengan rasa ketan hitam yang sangat empuk lembut tak ada jejak ngletis alias setengah matang dan tapai singkongnya juga benar-benar masak, lembut dan harum. Es doger ini ditawarkan dalam 2 ukuran, gelas besar seharga Rp. 2.000,00 dan gelas kecil Rp. 1.000,00. Saat kami mencicipi es doger, aroma harum jahe yang tercium dari gerobak tukang wedang ronde sudah memancing rasa ingin tahu. Semangkuk wedang ronde, berisi beberapa bulatan ronde berwarna putih, merah muda dan hijau, disiram wedang jahe berwarna cokelat kemerahan akhirnya kami pesan juga. Ya, sekali-sekali merasakan minuman dingin dan panas sekaligus. Tukang ronde yang sudah sejak tahun 1996 berjualan di mulut gang ini menjual rondenya semangkuk Rp. 3.000,00. Rasa wedangnya tidak terlalu manis sementara jahe segarnya terasa pedas, kuat aromanya. Rondenya sendiri empuk, lembut dengan isian kacang tanah yang dihaluskan dengan gula pasir. Jadi, ada rasa krenyes-krenyes yang gurih. Ronde besar yang berisi kacang ini ditemani dengan beberapa butiran ronde tanpa isi. Wedang ini dikenal dengan sebutan wedang ronde pengantin. Memang cocok buat suguhan pengantin di saat mendung dan hujan gerimis!Keluar dari gang Ranggagading, kami masih mampir ke penjaja es mangga dan es pala yang ada di Jl. Surya Kencana. Serutan halus mangga muda, dan pala diberi kuah sirop gula dan dijual dalam kemasan gelas sedang seharga Rp. 3.000,00 per gelas. Setelah diaduk dengan es batu, rasa es mangga sangat sedap. Asam-asam manis, cocok sebagai sajian pencuci mulut. Setelah mencicipi sajian pencuci mulut, kamipun menikmati berbagai aroma hidangan yang dijajakan di sepanjang Jl. Suryakencana. Ada lumpia Bogor, goh hiang (non halal), soto sapi, jombro, sek bak (non halal), satai babi (non halal), dan lain-lain. Setelah puas menghirup-hirup aroma kamipun memutuskan untuk kembali lagi lain kali. Apalagi kalau bukan buat jajan enak dan murah!Ranggagading (dekat SD Kesatuan Bogor)Jl. Surya KencanaBOGOR (ely/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads