Kami datang lepas maghrib ke warung tenda yang berlokasi di bilangan Matraman ini. Pengunjungnya memang belum banyak, tapi beberapa pegawai sudah terlihat siap melayani.
Ayam ungkep, sate jeroan, aneka pepes hingga lalapan tertata rapi di etalase kaca. Siap dipilih oleh calon pembeli. Ya, di warung ini bisa pilih sendiri lauk sesuai selera.
![]() |
Lokasinya yang di pinggir jalan membuat suasana 'ramai'. Perpaduan suara kendaraan, suara pengamen dan suara desis makanan yang sedang digoreng dalam minyak panas. Tapi tampaknya tidak ada pelanggan yang risih dengan suasana ini, buktinya warung ini selalu ramai hampir setiap malam.
Oiya, kami memilih beberapa lauk untuk dicicip. Ayam goreng, pepes ayam, tempe goreng, sate usus dan semangkuk sayur asem jadi pilihan kami.
Tak sampai sepuluh menit, pelayan langsung datang membawa makanan kami. Semuanya digoreng, termasuk pepes ayam berbungkus daun pisang. Kami agak heran memang, karena tentu saja yang termasak hanya bagian daun pisangnya saja. Tapi kami membuktikan rasanya.
![]() |
Teman makan ayam goreng, kami pesan juga sate usus (Rp 4.000) memang ukurannya lebih kecil tapi ukuran kecil ini membuat tekstur usus jadi renyah.
Nah, kami mencoba membuka bungkus daun pisang pada pepes ayam (Rp 17 ribu). Aroma gurih berrbumbu langsung tercium, berpadu dengan aroma daun pisang yang terkena minyak panas.
Pepes ayamnya agak spesial, bumbunya berlimpah. Selain bumbu halus, pepes ini juga dilengkapi daun salam, irisan lengkuas dan irisan serai. Rasa gurihnya sangat kuat namun tak berlebihan.
Tekstur ayamnya empuk seperti sudah diungkep perlahan dengan api kecil. Dagingnya empuk dan cenderung agak hancur, kalau dilihat memang kurang menarik tapi kalau sudah dicicip pasti susah untuk berhenti.
![]() |
Jangan lupa juga mencicip semangkuk sayur asemnya yang khas sekali bergaya Sunda. Kuahnya berwarna oranye kecoklatan dan agak kental karena diberi kacang tumbuk. Semangkuk sayur asem ini harganya hanya Rp 6.500 saja.
![]() |
Di sini juga ada pepes tahu, pepes usus, sate jeroan hingga pete goreng. Sementara lalapan dan sambal bisa dinikmati secara cuma-cuma alias gratis.
Menurut pelayan, warung Kabayan ini sudah ada sejak 1982 namun dulu jualannya di depan jalan raya. Karena ada penertiban jadi pindah ke sekitar bundaran Matraman yang arah ke Manggarai.
Warung ini buka setiap hari mulai sore hingga tengah malam, jadi bisa menjadi alternatif pilihan makan malam. Makin malam makin ramai jadi usahakan datang lebih awal kalau tak mau kehabisan.
Karena lokasinya di pinggir jalan, kami menyarankan kalau mau makan di sini siapkan uang recehan karena para pengamen silih berganti. Selamat mencoba!
Ayam Goreng Kabayan
Jl. Slamet Riyadi, Bunderan Matraman, Jakarta Timur
Telepon : 08129774198
(dvs/odi)