Kawasan Pecenongan sudah cukup terkenal sejak lama sebagai salah satu pusat kuliner malam. Bermacam-macam jajanan bisa ditemukan di sini. Mulai dari martabak Bandung, Aneka Bubur Kwang Tung, lumpia Semarang, hingga beragam sajian minuman segar. Bagi mereka yang bisa mengkonsumsi bakut atau iga babi di tempat ini cukup mudah ditemukan.
Dulu, kawasan ini cukup ramai pengunjung. Semua orang yangmencari jajanan tengah malam, mampir ke tempat ini. Tapi saat saya mengunjunginya semalam, tidak terlalu ramai seperti dulu. Jalanan yang biasanya padat di akhir pekan, ini nampak hanya beberapa kendaraan saja yang berlalu lalang. Beberapa warung tenda cukup dipadati pengunjung, tapi ada juga yang hanya satu dua orang saja yang tengah singgah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warung tenda milik Pak Ucu ini cukup besar. Berada tepat di samping Empovirm cukup memudahkan siapa saja yang mencarinya. Suasana warung Pak Ucu cukup ramai pengunjung. Belum lagi para penjaja makanan yang tengah asyik menawarkan dagangannya kepada para pengunjung. Tak hanya itu, pedagang buku-buku, kamus dan jam tangan pun berseliweran menambah ramai suasana malam itu.
Segera saja saya memesan seporsi es teler spesial dan es alpukat kopyor. Melihat meja sebelah yang sedang menyantap pisang bakar, bikin saya ngiler juga. Alhasil, seporsi pisang dan tape bakar pun tak terelakkan lagi.
Meskipun pengunjung ramai, saya tak perlu menunggu lama pesanan saya. Es teler spesial disajikan dalam mangkuk berukuran sedang. Sedangkan es alpukat kopyor dalam gelas besar. Es teler spesial ini menggunakan alpukat mentega yang legit plus kelapa kopyor. Rasanya manis legit bikin segar! Kalau es teler biasa, hanya menggunakan kelapa muda.
Es alpukat kopyor milik teman saya lebih menarik lagi. Potongan buah alpukat dihancurkan kasar bersama dengan kelapa kopyor. Barulah dilelehi dengan sirup moka dan susu cair. Rasanya, hmmm.. manis legit dan segar! Pisang bakar pesanan saya berselimut parutan keju yang royal.
Pisang yang digunakan adalah pisang uli yang cukup matang. Dibakar sebentar untuk mematangkan kemudian ditaburi parutan keju yang diakhiri oleh lelehan susu kental manis. Hmm..rasanya enak! Tingkat kematangan pisangyang pas membuat rasanya tidak sepat. Sayangnya, rasa tapainya agak sedikit pahit. Mungkin tapai singkong yang digunakan tidak terlalu bagus.
Meskipun hanya sekedar minum es, tapi cukup mengenyangkan. Selain itu, harga yang mereka pasang juga cukup murah Rp 17.000,00 untuk masing es dan Rp 8.000,00 untuk pisang dan tape bakarnya. Semakin malam suasana warung semakin ramai. Musisi jalanan pun menghibur dengan lagu-lagu era 80an yang enak didengar bikin saya enggan untuk beranjak pergi.
Sinar Garut Insan Putra (SGIP)
Pak H. Ucu
Jl. KH. Samanhudi (Pecenongan)
Jakarta Pusat
(eka/Odi)