Jam belajar yang padat di sekolah, sering kali membuat si kecil tergoda untuk jajan. Akan tetapi beberapa jajanan di sekolah, tidak mempertimbangkan kandungan nutrisi yang baik.
Banyak penjual makanan di sekolah yang menjajakan makanan kurang sehat. Hal ini dikarenakan harganya yang murah, biasanya berkisar antara Rp 1.000 hingga yang paling mahal Rp 5.000. Harganya yang minim membuat penjual memutar otak untuk meraup untung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kriteria makanan jajanan yang sehat menurut ahli gizi ada dua yaitu aman dan pilih makanan yang tidak tinggi gula, minyak dan garam.
"Cek dulu kebersihan tempat dan kemasan. Apakah tertutup atau tidak. Perhatikan juga pewarna yang digunakan dalam makanan, food grade atau pewarna yang tidak aman," tutur Sari Sunda Bulan, Pakar sekaligus Konsultan Gizi kepada detikFood (03/02).
Makanan yang memiliki warna terang dan pekat bisa dicurigai menggunakan bahan pewarna sintetis. Sari juga mengatakan bahwa, orangtua bisa memberikan penjelasan pada anak.
![]() |
Cara mudahnya adalah dengan menanyakan kembali si kecil di sekolah jajan apa. Sari mencontohkan, misalnya saja anak jajan siomay. Maka orangtua bisa melengkapi kebutuhan gizi anak dengan makanan di rumah.
![]() |
Selain itu, yang terpenting adalah membawakan bekal camilan makanan yang mudah dibawa. Sari mencontohnya buah potong dan sandwich bisa jadi makanan selingan yang mudah dibuat dan sehat untuk anak. (lus/odi)