1000 Hari Pertama Anak Perlu Asupan Gizi Optimal agar Cerdas dan Sehat

1000 Hari Pertama Anak Perlu Asupan Gizi Optimal agar Cerdas dan Sehat

Lusiana Mustinda - detikFood
Kamis, 25 Feb 2016 19:53 WIB
Foto: detikFood
Jakarta -

Kurangnya asupan nutrisi pada anak bisa berdampak serius. Melemahnya sistem kekebalan tubuh hingga turunnya daya konsentrasi anak. Gizi pada anak-anak diperlukan untuk tumbuh kembang optimal.

“Zat gizi yang diperlukan terdiri dari zat gizi makro yaitu energi, protein dan lemak serta zat gizi mikro yang meliputi vitamin dan mineral,” tutur Dr. Martalena Purba, Pakar Diet kepada detikFood (18/02).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam acara seminar gizi bertema "Membangun Generasi Sehat dan Berprestasi dengan Asupan Gizi Sehat dan Seimbang", Martalena juga menegaskan, dampak kurang gizi dan infeksi bisa sebabkan "otak kosong" yang bersifat permanen dan tak bisa dipulihkan. Tapi jika gizi cukup dan sehat anak bisa tumbuh dengan cerdas dan produktif.

Ada dua faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan seperti makanan, keadaan sosial ekonomi, kesehatan dan penyakit infeksi sehingga nantinya akan berpengaruh pada jumlah makanan, absorbsi dan penggunaan zat gizi.



“Konsumsi makanan yang tidak bergizi tentu akan menurunkan sistem imun sehingga lebih mudah sakit. Jika hal ini terjadi, maka usus akan alami perubahan. Inflamasi membuat bentuk usus berubah sehingga penyerapannya tidak optimal,” jelas Ir. Ahmad Syafiq, Msc, PhD, Ahli Gizi sekaligus pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Gizi seimbang mencakup karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi. Sedangkan lemak, protein dan mineral sebagai pertumbuhan dan mempertahankan jaringan serta vitamin dan air sebagai regulasi mengatur proses dalam tubuh.

“Manfaat gizi seimbang adalah dapat mempertahankan berat badan normal, meningkatkan kemampuan tubuh melawan penyakit seperti infeksi, mencegah terjadinya obesitas dan komorbiditasnya, menjaga proses tumbuh kembang normal dan menjaga kualitas hidup normal,” pungkas Martalena yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Dietisien Indonesia (ASDI).

Syafiq menyebutkan bahwa gizi seimbang bisa didapatkan dari penyajian makanan. Warna makanan harus beraneka ragam minimal 3 jenis warna berbeda.

Kedua pakar gizi ini menyebutkan, masalah gizi sekarang akan berdampak pada periode berikutnya. Remaja yg kurang gizi akan menghasilkan anak kurang gizi.



Untuk mengatasinya pemerintah canangkan program 1000 hari pertama kehidupan karena ini merupakan bagian dari pembentukan utama otak. Sehingga di 1000 hari pertama kehidupan, anak perlu mendapatkan cukup gizi mulai dari ASI hingga makanan padat.

(lus/odi)

Hide Ads