Omah Jangan Diam Terus: Bebek La Pinra dan Dendeng Batokok Juara Lezatnya

Omah Jangan Diam Terus: Bebek La Pinra dan Dendeng Batokok Juara Lezatnya

Rumah Makan - detikFood
Senin, 19 Agu 2024 17:00 WIB
Omah Jangan Diam Terus: Bebek La Pinra dan Dendeng Batokok Juara Lezatnya
img-alt

Andi Annisa Dwi R

4
β€œTempat makan di Depok nuansa tengah perkampungan yang punya suguhan nikmat dari para petualang hobi masak.” - adr
BAGIKAN
Foto: Andi Annisa DR/detikfood
Jakarta -

Di Depok ada tempat makan dengan nuansa tradisional ala perkampungan yang layak dikunjungi. Menunya istimewa, diracik oleh para petualang yang hobi masak. Olahan bebek dan dendeng jadi juaranya!

Pilihan kuliner di Depok terus berkembang dengan keunikan konsep yang dihadirkan para pemilik tempat makan. Salah satunya tempat makan dengan nuansa di tengah perkampungan yang kesan tradisionalnya amat kuat.

Namanya Omah Jangan Diam Terus yang berlokasi di Kampung Ratu Jaya. Pemiliknya, para petualang yang ingin berbagi cerita mengenai perjalanan mereka menyusuri daerah Indonesia selama berbulan-bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Omah Jangan Diam Terus ingin menjadi ruang tumbuh kreatif dan tempat kumpul para petualang, pegiat seni, hingga pencinta kebudayaan. Tentu saja tempat ini juga terbuka untuk umum agar cerita para petualang ini bisa disimak.

Detail Informasi (Nama Tempat Makan)
Nama Tempat MakanOmah Jangan Diam Terus
AlamatKampung Ratu Jaya, Jalan Masjid Nomor 005. Dekat Toko Barokah/Tik It Chiara, Depok
Instagramomahjangandiamterus
Jam OperasionalSelasa-Minggu, 15.00-22.00
Estimasi Hargamulai dari Rp 25 ribu
Tipe Kulinermasakan Nusantara
Fasilitas
  • Area santap seperti di perkampungan
  • Parkir mobil dan motor

Digawangi 2 petualang hobi masak

Omah Jangan Diam Terus: Bebek La Pinra dan Dendeng Batokok Juara LezatnyaJohn (kiri) dan Rifki (kanan), sosok di balik dapur Omah Jangan Diam Terus. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

detikfood (18/8/2024) bertemu dengan dua sosok di balik dapur Omah Jangan Diam Terus, John dan Rifki. John berujar tempat ini berawal dari perjalanan.

ADVERTISEMENT

"Omah Jangan Diam Terus ini berdiri karena kami suka traveling. Ketika kami berjalan, kami tidak fokus pada keindahan alam. Itu bukan fokus utama kami, tapi gimana caranya setelah pulang dari perjalanan yang memang membutuhkan waktu lama, kami mendapatkan sesuatu. Bisa berupa masakan, pengalaman merasakan ruang arsitektur di rumah warga lokal, semacam itu," kata John.

John mengatakan ia dan teman-temannya bukan komunitas, melainkan lebih seperti teman perjalanan yang memutuskan untuk berbagi cerita. Daerah yang sudah mereka kunjungi antara lain Jawa, Bali, Sulawesi, dan Maluku.

Ada 9 petualang di balik Omah Jangan Diam Terus dengan sub-sub yang mereka gemari. "Ada kuliner, arsitektur, videografi, sampai fotografi," sambung Rifki.

Pada sub kuliner, John dan Rifki bertanggungjawab atas pengelolaannya. Mereka mengkurasi menu, menyajikan, hingga menceritakannya pada pengunjung.

Menu berganti setiap bulan

Omah Jangan Diam Terus: Bebek La Pinra dan Dendeng Batokok Juara LezatnyaRifki saat sibuk menyiapkan pesanan di dapur. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Diakui John dan Rifki, tempat makan Omah Jangan Diam Terus baru konsisten buka selama sebulan terakhir. "Sebenarnya kami sudah jalan 5 tahun, tapi kami tidak konsisten buka. Sekarang kami coba konsisten, buka terus. Dulu buka sebulan, perginya berapa bulan," kata John.

Salah satu perjalanan yang mereka lalui adalah bersepeda dari Depok ke Maluku selama 9 bulan. Cerita perjalanan mereka tergambar di foto-foto dan lembaran cerita yang dipajang di sudut-sudut Omah Jangan Diam Terus.

Mengenai menu, Omah Jangan Diam Terus akan berganti setiap bulan. Semua informasinya dapat dilihat di Instagram omahjangandiamterus.

Bulan ini, mereka menyajikan menu terinspirasi daerah Sulawesi dan Sumatera Barat. Semua menu dimasak dengan cara tradisional menggunakan tungku dan kayu bakar.

Untuk santap di sini, pengunjung perlu reservasi dan membayar uang muka. Amannya reservasi seminggu sebelum. Setelah itu, baru pihak Omah Jangan Diam Terus menghubungi dan memberi patokan jelas tempat mereka.

Kampung tersembunyi yang asri

Omah Jangan Diam Terus: Bebek La Pinra dan Dendeng Batokok Juara LezatnyaNuansa perkampungan yang asri bikin betah saat bersantap. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Mengikuti informasi peta digital yang diberikan, lokasi Omah Jangan Diam Terus bisa dengan mudah dicapai. Patokannya pagar warna hijau. Setelah itu kami harus masuk jalan kaki lebih dulu sekitar 100 meter.

Nantinya ada beberapa kain penanda yang seolah jadi 'clue' untuk mengajak kita terus masuk. Begitu sampai, kami disambut suasana perkampungan yang asri. Ada banyak tanaman dan pohon di sekitar.

Area makannya berupa kursi dan meja kayu yang rindang. Kami juga bisa mengintip area dapur yang penuh kepulan asap dan area meracik minuman yang sibuk menyajikan pesanan pelanggan.

Ketika mengantarkan makanan, John atau Rifki bakal bercerita pada pengunjung mengenai inspirasi sajian mereka. Tak sedikit pengunjung yang tertarik dan menanyakan lebih lanjut perjalanan mereka.

Sajian di Omah Jangan Diam Terus ada di halaman selanjutnya.

Bebek La Pinra Galung yang gurih nutty

Omah Jangan Diam Terus: Bebek La Pinra dan Dendeng Batokok Juara LezatnyaBebek La Pinra Galung dengan balutan bumbu rempah sedap. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Pada edisi menu 26 Juli hingga 26 Agustus 2024, detikfood memesan Bebek La Pinra Galung (Rp 60 ribu) yang jadi menu favorit.

Bebek La Pinra Galung terinspirasi dari daerah di Sulawesi Selatan. Rifki berujar, "Penamaan (menunya) dari kita. La itu merujuk ke salah satu kerajaan di Sulawesi Selatan. Pinra itu nama daerah, sekarang Pinrang. Terus Galung itu sawah. Itu sebenarnya cocoklogi kita aja."

Menu ini berupa bebek goreng ukuran jumbo yang disajikan dengan bumbu kental berempah. Tampilannya mirip bumbu kalio dengan genangan minyak oranye.

Tekstur daging bebek bagian paha yang kami pesan cukup empuk. Menyobek daging dari tulangnya bukan perkara sulit. Rasa daging bebeknya tidak terlalu gurih jika dimakan tanpa bumbu.

Begitu disandingkan dengan bumbu rempahnya, barulah nikmat. Tercecap cita rasa gurih mirip kacang yang paling dominan. Cita rasa ini berasal dari pemakaian kemiri.

Bumbu Bebek La Pinra Galung dibuat tanpa santan. Rempah-rempahnya merupakan bumbu dapur yang umum seperti cabai, bawang putih dan bawang merah.

Dendeng Batokok berlimpah cabai hijau

Omah Jangan Diam Terus: Bebek La Pinra dan Dendeng Batokok Juara LezatnyaDendeng batokok disajikan dengan gulai nangka dan kerupuk kulit. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

John dan Rifki bulan ini tengah mengeksplorasi resep keluarga milik teman mereka yang berasal dari Sumatera Barat. "Teman orang sana, ini resep dari keluarga mereka. Dendeng sama baluik (belut) cabai hijau," kata keduanya.

Dendeng Batokok (Rp 50 ribu) terlihat menggugah selera. Lembaran daging bagian gandik, paha belakang sapi, terdiri dari sekitar 3 lembar.

Daging dendeng ini dibakar di bara api dengan olesan minyak kelapa, ditumbuk di cobek, baru disajikan bersama gerusan cabe hijau.

Tekstur dagingnya padat dan berserat. Namun sayangnya menurut kami agak liat saat dikunyah. Dagingnya nikmat karena ada aroma smoky dan rasa gurih dari minyak kelapa yang berbalut pedas segar dari cabe hijau. Rasa pedasnya tak terlalu kuat.

Uniknya dendeng batokok disajikan bersama gulai nangka yang warnanya cokelat pucat. Gulainya lumayan creamy dengan tekstur nangka yang sangat empuk dan lembut, bahkan menyerupai daging! Ada juga pelengkap kerupuk kulit.

Ngemil pisang dan singkong goreng

Omah Jangan Diam Terus: Bebek La Pinra dan Dendeng Batokok Juara LezatnyaPisang goreng saus kopi yang manis nikmat. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Kalau mau camilan, Omah Jangan Diam Terus punya Singkong Sambal Roa (Rp 25 ribu) dan Pisang Goreng Saus Kopi (Rp 25 ribu).

Untuk singkong gorengnya empuk dan bumbu gurihnya meresap. Dipadukan sambal ikan roa yang tak terlalu pedas. Potongan ikan roanya cukup royal.

Pisang goreng dengan balutan saus kopi bikin kami jatuh cinta. Pisang goreng yang legit dengan saus kopi yang harum manis berpadu pas di lidah.

Untuk menyegarkan tenggorokan, tersedia minuman Sereh Jeruk (Rp 20 ribu), Pandan Wangi (Rp 20 ribu), dan Kunyit Asem (Rp 22 ribu). Semuanya diracik fresh dengan bahan-bahan alam. Seperti Pandan Wangi yang juga ditambahkan pala dan kayu manis. Serta kunyit asem yang dicampurkan gula merah.

Ingin tempat makan dan produk Anda direview oleh Detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com

(adr/odi)

Hide Ads