Bagi yang belum gajian dan mau makan enak dan kenyang bisa mampir ke sini. Menunya prasmanan khas Sunda. Ada lebih dari 30 makanan enak yang siap manjakan perut.
Dekat Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, ada rumah makan murah meriah yang terkenal menyajikan berbagai hidangan khas Sunda yang bikin ngiler. Mengusung konsep prasmanan, Rumah Makan Ibu Ida tak pernah jadi favorit banyak orang.
Baca Juga: RM Ibu Kacamata : Mengulang Kelezatan Dendeng Legendaris dari Kawasan Senen
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ketika masuk ke dalam rumah makan, pengunjung akan disambut dengan meja panjang berisi lauk pauk dari sayuran, aneka sate-satean, ayam goreng, ikan, hingga menu tumisan seafood.
Di sini pengunjung ambil sendiri makanan yang diinginkan. Di bagian kanan meja ada nasi putih, lalapan, sambal bawang, dan pete. Usai memilih lauk yang diinginkan, para pelayan di sana siap menghangatkan lauk sebelum disajikan ke atas meja.
Penasaran dengan rasa makanan Sunda di sini, kami langsung mencoba menu yang paling laris di sini. Pertama kami mencoba Ayam Goreng (Rp 17.000), dengan tambahan tahu dan tempe (Rp 6.000), Sate Telor Puyuh (Rp 6.000), dan Sate Kulit (Rp 3.000).
![]() |
Aroma harum yang menguar dari gorengan ayam dan sate-satean semakin mengundang selera. Nasi dan ayam disajikan terpisah, dengan sambal bawang dan lalapan yang bisa diambil sepuasnya sesuai selera.
Gigitan pertama ayam goreng terasa pekat gurih, dengan bumbu ungkep kuning yang terasa lengkuasnya. Tekstur ayam goreng juga tak terlalu garing, agak basah khas ayam goreng Sunda. Bagian dalam daging ayam tetap juicy.
![]() |
Agar rasa ayam goreng Sunda ini semakin enak, kami sengaja padukan dengan sate telor puyuh dan sate kulit ayam yang digoreng hingga garing. Cocolan sambal bawang yang ekstra pedas dan segarnya lalapan juga menambah selera makan.
Sementara bagi penggemar ikan, bisa memesan Pindang Ikan bandeng (Rp 17.000) yang terdiri dari dua pilihan potongan. Yaitu bagian kepala bandeng atau buntut bandeng. Kami memilih bagian buntut yang lebih banyak dagingnya.
![]() |
Sama seperti ayam goreng, pindang bandeng ini juga dihangatkan lebih dulu sehingga rasanya ketika dimakan tetap enak. Pindang yang disajikan tentunya khas Sunda, dengan kuah bening, dan irisan cabe rawit utuh, tomat hijau, dan rempah lainnya.
Tak ada aroma amis yang tercium dari pindang bandeng ini. Tekstur daging bandeng juga empuk gurih dan kokoh. Hanya saja sedikit durinya menggangu.
Rasa kuah pindang ini patut diacungi jempol, karena ada sensasi rasa asam segar dari asam jawa. Kemudian aroma harum dari daun jeruk, dan rasa gurih dari ulekan bawang merah serta bawang putih. Seporsi bandeng pindang ini cukup besar bisa dinikmati oleh dua orang.
![]() |
RM Ibu Ida juga terkenal dengan nasi rames atau nasi campurnya. Dengan kisaran harga Rp 30.000 per porsinya, pengunjung bisa makan puas dengan nasi, pilihan sayur tumis, lauk kering, sambal, sate goreng, dan pilihan menu daging seperti ayam atau ikan.
![]() |
Kalau kami memesan nasi rames dengan lauk babat goreng dan sate paru yang digoreng garing. Tumisannya ada sayur tauge dan buncis, serta teri cabe yang pedas. Berbeda dengan masakan di warteg, kalau nasi rames di RM Ibu Ida lebih terasa gurih dan sedikit manis.
Nah bagi yang mau makan kenyang tapi murah meriah, bisa langsung mampir ke RM Ibu Ida yang buka dari jam 8 pagi hingga jam 11 malam.
Baca Juga: RM. Chandra: Sapo Tahu dan Kakap Taosi Legendaris yang Selalu Bikin Ketagihan
Rumah Makan Ibu Ida
Jl. Cut Meutia No. 1, Dekat Stasiun Gondangdia.
Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat.
Telp: (021) 3906464
Jam Buka: 08.00 - 23.30
(sob/odi)