Asal mula pastel masih simpang-siur. Sebagian orang yakin bahwa pastel terinspirasi dari samosa a la India. Orang Italia-Brazil mengatakan bahwa pastel berasal dari calzone goreng. Adapula yang menganggap camilan ini diadaptasi dari wonton goreng Cina, kemudian dibawa imigran Jepang ke Brazil.
Makanan ini memang banyak dikenal di negara-negara Hispanik atau Portugis. Di Brazil, pastel merupakan pastry tipis yang dibentuk persegi panjang seperti amplop dan digoreng. Isiannya berupa daging giling, mozzarella, bagian dalam batang kelapa, catupiry cream cheese, ayam, dan ebi. Selain di Brazil, pastel juga dikenal di Portugal, Spanyol, Puerto Rico, Filipina, dan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, toko kue yang mengandalkan pastel sebagai jualan utamanya cukup banyak tersebar di Jakarta dan sekitarnya. Ada yang bertahan dengan pakem tradisional yakni isi wortel, kentang, dan suun, adapula yang berkreasi dengan aneka isian gurih lainnya.
Bicara tentang toko pastel, mungkin nama pertama yang terlintas di pikiran kita adalah Pastel Ma'cik. Maklum, cabangnya tersebar di Jabodetabek. Meski nama tokonya pastel, di dalamnya tak hanya ada pastel. Aneka kue tradisional dan snack untuk oleh-oleh juga ada.
Detikfood mencicipi pastel ayamnya. Tampilannya seperti pastel konvensional, namun ukurannya agak lebih besar dan gendut. Kulitnya yang keemasan tampak berlubang-lubang di bagian luarnya. Pastel dirapatkan dengan pilinan rapi.
Tampilannya yang tampak kokoh tercermin dengan kulitnya yang terasa garing. Kriuk! Pastel inipun gendut dan padat isian, seperti daging ayam cincang, suun, wortel, dan telur. Paduan ini terasa gurih dan lumayan enak.
Pelengkapnya adalah saus sambal sachet berlabel Pastel Ma'cik. Saat dicoba, rasanya tidak pedas meski berwarna merah menyala. Malah cenderung manis dan agak beraroma asam cuka.
Sebagai pembanding, Detikfood mencoba pastel original di Pasteliciouz. Warna kulitnya cokelat muda dengan bercak-bercak putih di bagian luarnya. Pilinan di sisi pastel tak begitu tampak. Namun, pastel ini paling menggembung dan padat isi dibanding dua pastel lain yang kami coba.
Meski disantap selagi hangat, kulitnya tak terasa renyah. Pastel ini berisi sedikit potongan daging ayam, putih telur, wortel, kentang, dan suun. Tampaknya ada sedikit ragout yang membuatnya terasa cukup gurih dan sedikit manis. Menurut kami, secara keseluruhan rasanya agak kurang asin.
Setiap pembelian pastel, risol, atau kue gurih lain di Pasteliciouz, akan diberikan sambal kacang. Sambal yang tak terlalu pedas ini membuat pastel terasa lebih enak.
Terakhir, kami membeli pastel chicken original di Pastello. Dibanding yang lain, warna kulitnya tampak paling pucat, cenderung putih. Tampak lapisan lingkaran di bagian luarnya. Pastel berukuran sedang ini tak padat isi dan hanya dirapatkan saja tanpa dipilin.
Saat digigit, kulitnya yang mudah hancur terasa renyah lembut seperti pastry. Krenyes-krenyes! Ini disebabkan oleh adonan kulit yang memakai adonan pastry dan lemak yang dilapis dan digiling bersama. Dengan cara ini lapisan lemak dan tepung akan membentuk lapisan yang ringan, garing, dan renyah.
Isiannya berupa wortel, telur, suun, kacang polong, dan potongan daging ayam yang agak lebih banyak dan tebal dibanding punya Pasteliciouz. Uniknya, di dalamnya juga terdapat keju cheddar parut. Pantas saja pastel ini terasa lebih gurih. Disantap dengan cabai rawit hijau yang segar, rasanya jadi lebih nikmat.
Semua pastel tadi dijual dengan harga Rp 5.000 per buah. Namun, menurut Detikfood punya Pastello-lah yang paling enak. Meski tak gendut seperti kedua pastel lain, kulitnya terasa renyah lembut dan rasa isiannya gurih kuat. Wah, bakal ketagihan!
Pastel Ma'cik
Jl. Pesanggrahan Raya No. 8C, Puri Kembangan
Jakarta Barat
Telepon: 021-58302902, 58357505
Pasteliciouz
Jl. Mampang Prapatan 8 no. 25 (belakang 7-Eleven)
Jakarta Selatan
Telepon: 021-92852323, 087881982323
Pastello
Jl. Cipete Raya No. 18, Fatmawati
Jakarta Selatan
Telepon: 021-99881882
(fit/odi)