Bagai Dijamu Nyonya Vietnam

Bagai Dijamu Nyonya Vietnam

- detikFood
Rabu, 06 Jun 2007 09:17 WIB
Jakarta - Goi Guon yang diracik a la minute dicelup nuoc cham yang pedas gurih asam. Rasanya luar biasa segar! Pho Bo yang dibuat dengan kaldu tulang sapi terasa sangat pekat gurih dan wangi aromanya, menggelitik selera. Belum lagi Ca Bon Ra, ikan dori dengan bumbu spesial Vietnam yang gurih renyah dan harum. Kamipun tak bisa berhenti makan dan menikmati godaan selera sajian khas Vietnam ini. Saat menapaki pintu masuk La Piazza, Kelapa Gading, teman saya sudah bersikeras 'Pokoknya aku nggak mau makan pho. Aku cuman mau Goi Guon', demikian 'sumpah'nya begitu kami sepakat untuk mampir ke My Hanoi House untuk makan siang. Resto yang dibuka sejak Desember 2005 ini menghadap ke area terbuka, didominasi nuansa hijau yang sejuk dengan sentuhan pernik bambu. Dengan sambutan hangat pramusaji berseragam merah hitam, kamipun memilih tempat di bagian tengah resto yang berkapasitas 50 tempat duduk ini. Memang, jika menyebut makanan Vietnam yang muncul di pikiran kami adalah goi guon, lumpia yang berisi sayuran segar dan dibungkus bahn trang dan pho bo, mi rebus berisi daging sapi. Rupanya kali ini kami cukup sulit menentukan pilihan karena paparan hidangan di daftar menu resto ini sangat beragam. Menurut info di buku menu, semua hidangan diracik langsung oleh sang chef, seorang nyonya Vietnam, Tranh Thi Tuyet Mai yang akrab dipanggil Madam Mai (Sayang, siang itu Madam Mai tak ada di tempat karena sedang pulang ke Vietnam). Dari beragam lumpia, salad, steamboat khas Vietnam, beragam pho, hingga aneka olahan daging sapi, daging ayam dan seafood. Kami memutuskan untuk menguji selera dengan memilih beragam racikan khas nyonya Vietnam ini. Nom Mien Do Bien dan My Hanoi Nom, dua salad kami nikmati sebagai pemancing selera. My Hanoi Nom, salad ini terbuat dari bunga pisang dan kelopak bunga pisang. Rasanya sangat gurih sekaligus renyah karena balutan saus kacang yang pekat. Irisan belimbing muda yang sepat asam justru memberi sentuhan rasa yang unik. Berbeda dengan Nom Mien Do Bien, salad dari suun dengan irisan jamur kuping, udang, dan cumi ini rasanya justru pedas menggigit. Baluran rasa cabai yang mengigit dengan semburat aroma serai yang wangi pada bumbunya benar-benar serasi. (Akhirnya kami sepakat hidangan inilah yang 'juara' buat pembuka). Sebelum salad kami benar-benar habis, tiga jenis spring rolls disajikan dalam piring keramik berwarna hijau komplet dengan nuoc cham. Yang pertama, goi guon, lumpia Vietnam yang berisi bihun, udang rebus dan daun salad ini dibungkus dengan banh trang, kulit lumpia dari tepung beras yang putih bening. Saat dicelup dalam nuoc cham, rasanya luar biasa segar!. Nuoc cham racikan Madam Mai ini memang terasa sekali dibuat dari bahan segar (bawang putih, irisan cabai rawit merah, air jeruk nipis dan nuoc mam (saus ikan)). Rasa pedas dan asamnya sangat seimbang dengan aroma air jeruk yang harum. Nem Re Ran Voi Bo, lumpia goreng dengan balutan jaring-jaring adonan tepung beras (mirip ayam kremes), memang terasa sangat renyah gurih. Apalagi saat bersentuhan dengan nuoc cham, makin segar dan enak saja. Terakhir, kami menguji kesegaran Banh Cuon Ga, lumpia dengan balutan kulit lumpia yang segar (terbuat dari adonan tepung beras dan dikukus). Kulitnya yang putih terasa lentur dengan aroma tepung beras yang segar dan wangi! Sasaran kami berikutnya adalah menguji racikan pho dengan semangkuk pho bo dan pho dengan paduan kepiting. Disajikan dalam mangkuk ukuran sedang, lengkap dengan tauge segar dan irisan cabai rawit sebagai pelengkap. Hirupan kuah yang pertama membuat kami kaget, benar-benar kaldu sapi yang pekat. Kuah yang berwarna agak keruh kecokelatan menunjukkan kaldu dibuat dari tulang-tulang sapi yang direbus lama. Agak berbeda dengan pho berkuah bening agak berminyak yang pernah kami cicipi. Sempalan urat sapinya (beef tendon) dan irisan daging sapinya terasa sangat lembut. Setelah diaduk dengan tauge dan cabai rawit rasanya makin lengkap, gurih dan renyah! Pesona pho yang lezat ini ternyata mampu mematahkan tekad teman saya yang tak mau mencicipi pho. Hasilnya, pho bo pun nyaris tandas! Seperti juga pho berisi kepiting dengan kuah agak pedas asam dengan semburat rasa asam segar yang enak. Hidangan panggang dan racikan bahan-bahan segar menjadi ciri khas dan keunggulan hidangan Vietnam. Kali ini kami kembali terpesona dengan Ca Bon Ran, fillet ikan dori yang di-pan fried dengan balutan rempah Vietnam. Bagian luarnya kering dan gurih sementara bagian dalamnya gurih lembut. Daging ikan dori yang gurih sangat pas dengan bumbu yang harum gurih. Demikian juga dengan Ga Tam Uop Nuong, alias sexy chicken, daging paha ayam yang direndam bumbu dan di-grill meninggalkan jejak renyah gurih di kelilingnya dan empuk harum di bagian dalam. Wah, tanpa sengaja kami rupanya sudah lepas kendali saat makan siang. Untung saja lemon grass tea, air serai yang diseduh dengan teh Vietnam dan gula, yang segar dan harum mampu memberi kesejukan. Dengan harga yang tak menguras kantong dan sajian serba segar dengan racikan khas nyonya Vietnam, resto ini kami masukkan dalam daftar favorit kami! My Hanoi House 'Vietnamese Bistro' La Piazza, lantai 1/8 Jl. Bulevar Kelapa Gading Blok M3 Kelapa Gading - Jakarta Telp: 021-458-64963 Jam Buka: 11.00 - 21.00 WIB Harga: mulai Rp. 7.500,00 - Rp. 52.500,00/hidangan (dev/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads