Kisah Nyonya: Bistik Jadul hingga Fuyunghai Peranakan Autentik ala Milenial

Kisah Nyonya: Bistik Jadul hingga Fuyunghai Peranakan Autentik ala Milenial

Resto dan Kafe - detikFood
Senin, 21 Apr 2025 12:00 WIB
Kisah Nyonya
img-alt

Diah Afrilian

4
β€œRasa otentik dengan suasana yang nyaman, tak ragu untuk mengajak keluarga atau rombongan ke sini.” - dfl
BAGIKAN
Foto: detikcom/Diah Afrilian
Jakarta -

Di antara jalan kecil Jakarta Barat, ada tempat makan peranakan yang punya menu enak. Cita rasa bistik jadul hingga fuyunghai yang autentik ini buatan milenial.

Tren tempat makan hidden gem masih banyak diburu foodies yang merasa bosan dengan makanan viral. Di Jakarta Barat, yang biasanya terkenal dengan bakmi, ternyata ada juga tempat makan peranakan yang tak kalah menarik.

Lokasinya berada di jalan kecil di Jakarta Barat menawarkan suasana yang lebih tenang. Desain tempat makannya dibuat lebih homey dan nyaman dengan racikan menu yang autentik peranakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uniknya sosok di balik pemilik Kisah Nyonya adalah seorang milenial. Walaupun terbilang muda tetapi rasa makanannya tak kalah dengan restoran lain yang sudah eksis lebih lama.

Detail Informasi
Nama Tempat MakanKisah Nyonya
AlamatJalan Mandala Raya No.1A, Tomang, Grogol petamburan,Jakarta Barat
No Telp0811-8888-0338
Jam OperasionalSetiap hari, 10.00 - 21.00 WIB
Estimasi HargaRp 30.000 - Rp 150.000
Tipe KulinerPeranakan
Fasilitas
  • Area Parkir
  • Metode Pembayaran Non-tunai
  • Makan di Tempat
  • Toilet Bersih
  • Bawa Pulang
  • Pesan Online,
  • dll
Kisah NyonyaTulisan tahun 1983 pada bagian atas Kisah Nyonya menunjukkan tahun lahir pemilik restorannya. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Resep Racikan Milenial

Berdiri di dalam bangunan yang tak terlalu besar layaknya restoran, Kisah Nyonya menghadirkan sentuhan nyaman ala rumah nenek. Penulisan tahun 1983 sempat membuat kami salah fokus dan mengira tahun tersebut adalah tahun berdiri restorannya.

ADVERTISEMENT

Ternyata setelah kami konfirmasi, 1983 merupakan tahun lahir dari pemiliknya. Di tangan seorang milenial tempat makan ini berhasil menyajikan rasa peranakan yang autentik dan tak kalah enak dari restoran legendaris lainnya.

Rupanya ada peran besar resep keluarga turun temurun yang telah dijaga dua generasi. Dikatakan bahwa pemiliknya menggunakan resep neneknya yang sudah lama dipegang oleh keluarga untuk menyajikan hidangan makanan sehari-hari di rumah, sehingga tak perlu diragukan keaslian rasa peranakannya.

Kisah NyonyaRacikan ragam sayur seperti tumisan hingga supnya enak sebagai menu pembuka. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Ragam Menu Sayur

Tak perlu takut menu makanan yang dipesan tak seimbang. Ada banyak racikan sayur-sayuran yang dapat dipesan pelanggan dan menyesuaikan dengan selera lidah setiap orang.

Mulai dari tumisan hingga sup diisi dengan berbagai bahan pelengkap yang komplet. Salah satu yang kami cicipi ialah Aneka Jamur Cah Paprika seharga Rp 59.000 per porsinya.

Dalam seporsi sayuran ini berisi jamur kancing, jamur enoki, jamur kuping, serta irisan paprika merah dan hijau. Tumisan ini menggunakan sedikit kuah yang konsistensinya kental dan gurih umami karena jamurnya.

Isiannya royal dan cukup untuk disantap 2-3 orang dalam sekali makan. Menu ini cocok disantap tanpa nasi sebagai makanan pembuka maupun pendamping nasi putih hangat.

Pengalaman menyantap menu jadul hingga otentik peranakan berlanjut di halaman berikutnya.

Kisah NyonyaMenu jadul seperti Bistik Sapi menggunakan resep otentik turunan keluarga pemiliknya. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Menu Jadul Resep Keluarga

Walaupun dimiliki oleh seorang milenial tetapi penyajian makanan dan menu yang dipilihnya memiliki sentuhan lawas. Seperti menu Bistik Sapi yang harganya dibanderol Rp 69.000 per porsi.

Seporsi bistik sapi masih disajikan dengan cara jadul. Daging sapi dipotong memanjang dilapisi adonan tepung dan digoreng kering. Disajikan dengan kentang goreng, irisan timun dan tomat serta saus pelengkapnya.

Saus pelengkapnya memiliki rasa gurih dan manis dengan konsistensi yang kental. Saus yang disajikan terpisah juga diberi dengan royal hampir memenuhi semangkuk kecil sehingga tak perlu takut kehabisan.

Tekstur daging sapi has dalam yang digunakan tidak terlalu juicy tetapi juga tak kering. Lapisan tekstur di luarnya renyah empuk dengan daging yang tak alot sehingga akan tetap nyaman menikmatinya.

Kisah NyonyaFuyunghai kepiting yang tebal dan melimpah sausnya disajikan dengan rasa peranakan otentik. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Citarasa Peranakan yang Khas

Tak lengkap rasanya datang ke tempat makan peranakan tanpa mencicipi hidangan peranakannya yang otentik. Ada dua menu khas peranakan yang kami pesan yaitu Nasi Goreng Ikan Asin dan Fuyunghai Kepiting.

Seporsi Nasi Goreng Ikan Asinnya dibanderol Rp 49.000. Porsi nasinya banyak dengan jenis ikan asin jambal roti yang dipotong dadu-dadu kecil serta tambahan sayuran seperti jagung pipil dan irisan buncis.

Rasanya gurih lembut seperti hanya menggunakan sedikit penyedap saja. Nasi goreng ini semakin kaya rasa dari sentuhan ikan asinnya yang tak terlalu menusuk asinnya tetapi menyebar dengan cukup baik.

Sementara untuk Fuyunghai Kepiting dibanderol Rp 59.000 per porsi yang bahkan cukup untuk 3-4 orang. Fuyunghainya begitu tebal dengan isian berupa potongan dgaing kepiting dan irisan sayur pelengkap.

Walaupun tak terlalu banyak tetapi komposisi daging kepitingnya cukup dan selalu terasa pada tiap gigitan. Racikan saus fuyunghai pelengkapnya juga menggunakan resep otentik peranakan yang ditandai dengan tambahan kacang polong di dalamnya.

Ada sedikit rasa pedas, manis, dan gurih pada sausnya. Salah satu cara menikmatinya yang paling enak ialah dengan mengguyur sedikit sausnya pada potongan fuyunghai yang ingin dimakan, diamkan sesaat sampai sausnya sedikit menyerap, dan menyantapnya tanpa nasi atau sebagai lauk nasi.

Ingin tempat makan atau produk Anda direview oleh detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Gurihnya Kuliner Nasi Gemuk Khas Jambi di Mangga Besar"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)

Hide Ads