3. Pizza Turki dengan racikan Autentik
![]() |
Detikfood juga mencoba pizza Turki yang dibanderol Rp 72.000. Pizza di Des and Dan punya bentuk berbeda dibandingkan pizza bundar pada umumnya. Adonan roti pizza ini berbentuk lonjong dan memanjang. Ukuran panjangnya kurang lebih 20 cm dan bisa dibagi menjadi 5 bagian.
Tidak hanya bentuknya, tetapi ketebalan pizza juga cukup berbeda. Turkish Pizza punya adonan lebih tipis. Bagian atasnya diberi topping cincangan daging dan keju mozarella. Daging cincangnya sendiri punya rasa rempah yang tidak begitu kuat, dengan sentuhan rasa manis seperti makan abon sapi. Rasa manisnya agak dominan, sehingga gurih kejunya kurang terasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adonan pizzanya cukup mirip roti lavash. Namun, menurut chef pastry mereka, adonan lavash dan pizza berbeda. Adonan pizza dibuat lebih lembut dan lebih chewy ketika dikunyah.
Des and Dan juga memproduksi rotinya sendiri setiap hari. Bahkan, menurut salah satu pegawai di sana, mereka sudah mulai mengadon roti mulai pukul 02.00 dini hari. Rotinya juga dikenal lebih sehat, karena tidak menggunakan telur, mentega, dan gula.
Konsepnya open kitchen, sehingga pengunjung bisa melihat proses pembuatan roti, sekaligus sesekali mencium aroma panggangan roti lezat.
4. Fettuccine Alfredo yang tak kalah lezat
![]() |
Selain hidangan khas Turki, mereka juga menawarkan hidangan Barat. Contohnya, olahan pasta Authentic Alfredo Fettuccine Rp 54.000. Seporsi alfredo ini dilengkapi dengan potongan bacon sapi hingga jamur.
Sausnya punya tampilan warna kuning muda dan creamy. Saus alfredo memang menggunakan bahan utama butter dan keju parmesan. Aroma dan rasa dari butternya pun cukup dominan, membuat seluruh pasta ini menjadi lebih gurih.
Pastanya juga dimasak dengan tingkat kematangan pas. Teksturnya tidak begitu keras ataupun lembek. Porsinya murah hati, bisa untuk 1 sampai 2 orang.
5. Teh tradisional Turki dan Mocha sebagai pelengkap
![]() |
Sebagai pelengkap, kamu bisa memesan teh tradisional mereka, Azeri Tea In The Pot Rp 65.000. Jika memesan ini, kamu sudah disiapkan satu pot teh dan dua cangkir gelas. Namun, bisa minta tambahan sampai 3 cangkir.
Tehnya berwarna cokelat cukup pekat dengan aroma rempah yang kuat. Ketika diseruput hangat-hangat, ujung lidah langsung mencap rasa rempah kapulaga yang kuat. Bagi sebagian orang, mungkin rasa kapulaganya cukup menganggu. Namun, bagi mereka yang biasa minum teh tradisional rempah, mungkin familiar dengan rasa dan aroma teh satu ini.
Tidak ada tambahan gula atau pemanis apapun. Teh Turki ini memang secara tradisional dinikmati dalam keadaan tawar.
![]() |
Jika mau minuman yang punya rasa lebih kompleks, kamu bisa memesan Marhochino maupun es teh tariknya.Marhochino merupakan minuman kopi susu yang dicampur dengan cokelat. Cokelat pasta pun akan dituangkan ke gelas, barulah kopi susu ditambah.
Jika tidak diaduk rata, rasa kopi pahitnya cukup kuat. Lebih baik diaduk sampai coklatnya tercampur, sehingga cita rasanya lebih luas, antara kopi pahit dan manis cokelat.
Kalau tidak suka kopi, bisa pesan es teh tarik (Rp 32.000). Es teh tariknya cukup berbeda dari es teh tarik khas Melayu atau Aceh. Teh tarik di sini tidak begitu manis, dengan rasa teh yang cukup pekat. Namun, ada sentuhan rasa rempah yang pahit pada tehnya.
(aqr/adr)