Nolda Pocha: Serunya Makan Gurita Pedas dan Soju 0% Alkohol di Warung Tenda ala Drakor

Spot Kuliner Korea

Nolda Pocha: Serunya Makan Gurita Pedas dan Soju 0% Alkohol di Warung Tenda ala Drakor

Resto dan Kafe - detikFood
Jumat, 09 Sep 2022 17:00 WIB
Nolda Pocha, warung makan tenda kaki lima Korea di Bintaro
img-alt

Andi Annisa Dwi R

4
“Serunya sensasi makan di warung tenda kaki lima layaknya di Korea Selatan. Ada menu gurita hingga ceker ayam tanpa tulang yang jadi andalan.” - adr
BAGIKAN
Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Nikmatnya tumis gurita dan ceker ayam Korea

Nolda Pocha, warung makan tenda kaki lima Korea di BintaroNakji-bokkeum, tumis gurita pedas dengan bumbu khas Korea. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Kami memesan Nakji-bokkeum porsi single yang beratnya 35 gram. Potongan baby gurita ini memiliki tekstur empuk dan kenyal yang puaskan selera. Dibanding cumi, tekstur baby gurita terasa lebih padat menurut kami.

Nakji-bokkeum idealnya tidak dimasak terlalu lama agar tidak alot. detikfood cukup memasaknya sekitar 5 menit untuk mendapat kekenyalan yang sempurna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Balutan saus gochujang dan bumbu rahasia dari Nolda memberi sentuhan pedas, namun tak terlalu kuat. Rasa gurihnya justru mendominasi sehingga Nakji-bokkeum pas dinikmati bersama nasi putih.

Kami juga menambahkan keju mozzarella (Rp 7.500) pada hidangan ini sehingga gurihnya lebih kuat. Mulurnya keju mozzarella ketika dipanaskan juga membuat Nakji-bokkeum terlihat lebih istimewa.

ADVERTISEMENT
Nolda Pocha, warung makan tenda kaki lima Korea di BintaroSeporsi dakbal siap diolah di Nolda Pocha. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Pada dakbal, saus yang digunakan mirip dengan Nakji-bokkeum. Olahan ceker ayam tanpa tulang ini amat populer di Korea Selatan.

Teksturnya kenyal dan padat karena berupa kulit serta tulang rawan. Penggemar ceker ayam pasti suka dengan menu ini, apalagi jika disantap hangat-hangat.

Clams Ramyeon untuk hangatkan perut

Nolda Pocha, warung makan tenda kaki lima Korea di BintaroClams Ramyeon dengan topping kerang hijau. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Clams Ramyeon adalah sajian ramyeon (mi instan) Korea Selatan dengan topping kerang hijau. Bumbunya memakai 'bawaan' dari mi instan, namun ditambahkan lagi oleh Nolda Pocha.

Penambahan bumbu ini membuat tekstur kuah ramyeon lebih kental. Rasa gurih dan pedasnya juga lebih kuat dibanding ramyeon instan pada umumnya.

Untuk topping, Clams Ramyeon dilengkapi telur mata sapi rebus dan beberapa keping kerang hijau berdaging tebal. Memasak hidangan ini tak perlu lama-lama agar kekenyalan mie-nya maksimal.

Soju 'halal' 0% alkohol yang jadi incaran

Nolda Pocha, warung makan tenda kaki lima Korea di BintaroSoju 0% alkohol menjadi daya tarik tersendiri dari Nolda Pocha. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Selain pengalaman makan di warung tenda kaki lima dengan menu seafood khas Korea Selatan, Anna mengakui soju 0% alkohol menjadi daya tarik tersendiri dari Nolda Pocha. Banyak pengunjung penasaran dengan minuman ini.

Bentuk kemasan, aroma, dan rasanya mirip soju sungguhan, tapi produk soju lokal Bandung ini sama sekali tidak mengandung alkohol. Jenisnya lebih seperti air soda dengan berbagai pilihan rasa buah sehingga bisa dinikmati anak-anak hingga orang tua.

detikfood mencicipi rasa 'mango peach'. Nolda Pocha menyediakan gelas kecil berisi potongan es batu di dalamnya. Pada tegukan pertama, kami mencecap sensasi dingin yang menyengat layaknya minum soda.

Rasa buah mangga dan peach-nya terasa dominan manis, tapi uniknya, after-taste minuman ini pahit layaknya soju sungguhan. Minuman ini paling enak dinikmati pelan-pelan sambil memasak menu hingga bercengkrama.

Habiskan 15 kg baby gurita per hari

Nolda Pocha, warung makan tenda kaki lima Korea di BintaroDalam sehari Nolda Pocha bisa habiskan 10-15 kg baby gurita. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Membicarakan penjualannya, Anna mengatakan Nakji-bokkeum alias tumis gurita pedas masih jadi yang utama. Dalam sehari pihaknya bisa mengolah 10-15 kg baby gurita segar. Setiap hari gurita ini didatangkan dalam kondisi fresh sehingga terjamin kualitasnya.

"Nomor dua (penjualan) itu Clams Ramyeon, nomor 3 Dakbal," kata Anna. Ia mengaku meski viral dan laris manis, dirinya dan tim sebisa mungkin tetap menjaga kualitas makanan.

"Kita nggak main buka tempat makan aja, yang penting happening. Kita jaga kualitas makanan kita. Kita kontrol makanan, dari resep juga. Kita akan kembangkan menu baru. Dalam beberapa bulan, kita lihat," tutupnya.

Ingin tempat makan dan produk Anda direview oleh Detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com



Simak Video "Ada 'Surga' Kuliner di Bintaro"
[Gambas:Video 20detik]

(adr/odi)

d’foodspot Review

Ulasan lengkap rekomendasi
tempat makan untukmu

Hide Ads