Resto Ini Tawarkan Ragam Kuliner Babi, Samcan Kriuk Paling Laris!

Resto Ini Tawarkan Ragam Kuliner Babi, Samcan Kriuk Paling Laris!

Jihaan Khoirunnisa - detikFood
Rabu, 18 Mei 2022 09:49 WIB
EnakO
Foto: EnakO
Jakarta -

Penikmat daging babi di Indonesia terbilang banyak. Daging babi memang memiliki rasa yang gurih, serta memiliki tekstur empuk, bahkan lebih empuk dari daging ayam. Sehingga membuat banyak orang gemar menyantapnya.

Selain itu, olahannya pun cukup beragam. Ada babi guling, se'i, bipang ambawang hingga saksang. Namun yang tidak boleh kamu lewatkan yaitu sate babi karena rasanya lezat ditambah siraman bumbu kacang atau kecap.

Di Bandung, tepatnya di Kota Baru Parahyangan ada kedai yang menyajikan hidangan sate babi enak, yakni EnakO. Selain sate, toko milik Lysa Veronica Hartono ini juga menawarkan aneka kuliner dari daging babi lainnya. Sebut saja samcan kriuk yang menjadi salah satu menu best seller di sini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lysa mengatakan, samcan kriuk adalah olahan daging samcan (pork belly) yang dipanggang. Istimewanya, daging babi kemudian dihidangkan bersama sambal matah dan saus manis khas EnakO. Lalu, ada juga menu nasi bakar bakut yang banyak diburu pembeli.

"Yang membuat spesial karena menu Nasi Bakar Bakut bumbu resepnya adalah hasil kreasi sendiri dan dijamin tidak ada di tempat lain. Harga start mulai dari 23 ribu," katanya kepada detikcom.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut dia menjelaskan perjalanan bisnis EnakO bermula di tahun 2015. Kala itu, Lysa hanya membuatkan pesanan dengan sistem pre order untuk teman-teman dekat.

"Makin lama pesanan makin banyak, akhirnya saya memberanikan diri terjun langsung ikut ke bazaar makanan, dan ternyata di bazaar responnya sangat bagus sehingga membuat rasa percaya diri saya makin jadi, dan makin membulatkan tekad saya untuk serius menjalani hobi saya ini menjadi bisnis di bidang kuliner sampai sekarang," terangnya.

Diakuinya, dalam sebulan samcan kriuknya bisa terjual hingga 1.500 porsi. Dari penjualan EnakO dia bisa mengantongi omzet hingga Rp 150 juta per bulan. Di saat pandemi sempat memukul usaha lain, namun Lysa bersyukur bisnis kuliner yang ia geluti justru kecipratan dampak positif.

"Dikarenakan lokasi usaha saya berada di daerah perumahan yang lebih banyak area terbukanya, dan di mana selama pandemi kebiasaan gaya hidup masyarakat berubah dengan lebih banyak mengunjungi area terbuka sehingga usaha saya juga ikut merasakan dampaknya," paparnya.

Kendati demikian, ia tetap berupaya mendorong penjualan produk. Salah satunya lewat promosi melalui platform online, serta memberikan penawaran free delivery selama pandemi.

"Dan ketika pandemi mengalami puncaknya di 2021 saya memberikan service pengiriman makanan gratis kepada semua masyarakat yg terpapar COVID-19 dengan syarat mengirimkan bukti PCR-nya dan respons dari masyarakat baik sekali," tuturnya.

Tidak hanya itu saja, Lysa juga mengikuti program pengembangan bisnis kuliner dari detikcom dan Kraft Heinz Food Service bernama 'Kembangkan Bisnis Kulinermu'. Dia berharap lewat ilmu yang didapat dapat mengantarkan bisnisnya menjadi lebih besar dan sukses.

"Semua program yang dipaparkan sangat bermanfaat dan menambah masukan serta pengalaman untuk saya. Semoga ke depan usaha kuliner saya bisa lebih dikenal orang banyak," pungkasnya.




(ads/ads)

Hide Ads