Penampilan Sakir (54) penjual bakso ojek pentol asal Dusun Klengkungan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten memang unik dan langka. Saat berjualan ia berpakaian gaya orang kantoran. Hal ini sering membuat kaget pembeli maupun sesama pedagang makanan keliling.
" Awalnya saya ketemu kaget. Ini orang jualan atau mau ke kantor, ternyata jualan ojek penthol," ungkap Aris (22) pedagang bakso bersepeda motor di Pasar Totogan, Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen pada detikcom, Minggu (30/8/2020) siang.
![]() |
Aris menceritakan mengenal Sakir sekitar tiga bulan yang lalu saat jualan. Melihat penampilan Sakir yang memakai dasi, baju lengan panjang, sepatu hitam dan lainnya awalnya ia tidak yakin orang jualan.
" Pertama saya tak yakin dia ( Sakir) mau berjualan. Tapi setelah kenal baru tahu ternyata juga jualan seperti saya," lanjut Aris.
Penampilan Sakir itu menurut Aris awalnya dinilai aneh sebab tidak jamak. Bahkan dari sekian banyak pedagang sejenis, Sakir itu satu-satunya yang berdandan unik.
![]() |
" Ya aneh saja sampai sekarang. Tapi ini satu - satunya penjual yang berpakaian begitu, dimana pun belum pernah saya temui," ucap Aris.
Tetangga rumah Sakir, Jarmi mengatakan penampilan Sakir itu sudah sejak pertama jualan ojek sekitar setahun yang lalu. Bagi warga awalnya aneh tapi akhirnya biasa.
" Ya awalnya aneh tapi setelah itu biasa saja. Yang jelas Pak Sakir itu orangnya memang sangat menjaga kebersihan dan penampilan, jualannya pun bersih dan segar," kata Jarmi pada detikcom di rumahnya.
Dikatakan Jarmi, sebelum berjualan bakso ojek pentol, Sakir bertani di ladang. Namun setelah usia semakin tua dan dua anaknya sudah bekerja dan berkeluarga pindah jualan.
![]() |
" Dulunya ya di tegal bertani. Tapi kemudian menjual ojek pentol keliling setelah dua anaknya sudah mentas (pisah) keluarga," lanjut Jarmi.
Wiwin, salah seorang warga mengatakan sering membeli bakso ojek pentol pada Sakir. Awalnya memang kaget tapi setelah itu biasa saja.
" Awalnya kaget setelah itu biasa saja. Ojeknya enak dan bersih, harganya juga murah sebab beli Rp 2.000 juga dilayani," ungkap Wiwin pada detikcom.
(sob/odi)