Shenzhen jadi kota pertama di China yang melarang warganya memakan daging anjing dan kucing. Peraturan ini akan diterapkan secara menyeluruh pada bulan Mei.
Setelah virus corona mereda di China, pemerintah Shenzhen mengambil langkah tegas tentang konsumsi daging anjing dan kucing. Semua ini berasal dari virus corona yang dikabarkan penyebarannya berawal dari daging hewan liar.
Baca Juga: China Akan Terapkan Denda Rp 100 Juta, Bagi yang Makan Hewan Liar
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dilansir dari BBC (03/04), pemerintah Shenzhen akan mengeluarkan larangan ini secara resmi pada tanggal 1 Mei mendatang. Menurut data yang dihimpun Humane Society International (HSI), setidaknya lebih dari 30 juta anjing dibunuh di Asia untuk dikonsumsi dagingnya.
"Anjing dan kucing merupakan hewan peliharaan yang memiliki hubungan dekat dengan manusia dibandingkan hewan lainnya. Larangan mengonsumsi daging anjing dan kucing juga sudah diterapkan di Hong Kong dan Taiwan," jelas perwakilan pemerintah kota Shenzhen.
"Larangan ini juga merupakan respon dari keluhan serta kritik dari para pecinta hewan dan organisasi pelindung hewan lainnya," lanjutnya.
![]() |
Kebijakan ini juga disambut baik oleh Dokter Peter Li selaku spesialis di HSI. Menurutnya dengan kebijakan ini bisa menghentikan aksi brutal perdagangan hewan terutama anjing dan kucing di China.
Namun pada saat yang bersamaan pemerintah China juga menyetujui penggunaan empedu beruang untuk mengobati pasien virus corona. Empedu beruang sudah digunakan di pengobatan tradisional China sejak dulu.
![]() |
"Kita seharusnya tidak bergantung pada hewan liar untuk menyembuhkan virus corona, karena virus ini sendiri menyebar dari hewan liar," tutur Brian Daly selaku perwakilan dari Animals Asia Foundation.
Sebelumnya pemerintah China melarang perdagangan dan konsumsi hewan liar sejak bulan Februari ketika virus corona mewabah di sana. Tapi hingga saat ini masih banyak pasar yang menjual daging hewan liar, salah satunya pasar Huanan di Wuhan yang menjadi pusat penyebaran awal virus ini.
Baca Juga: Dibuka Kembali, Pasar di Wuhan Tetap Menjual Hewan Liar
(sob/odi)