Tren makanan terus berganti. Selalu ada camilan, minuman, atau bahkan makanan utama yang jadi tren hingga membuat banyak orang ingin mencobanya. Tak jarang, tempat makanan hits itu viral dan jadi perbincangan di media sosial.
Para millennial pun kerap penasaran dengan tampilan dan rasa makanan yang tengah tren atau viral. Seperti Sidah, wanita 27 tahun asal Malaysia yang hobi mencicip makanan viral.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga: Susah Napas Setelah Makan Pedas, Wanita Ini Dilarikan ke Rumah Sakit
Ia menyesali kebiasaan buruknya dulu. "Saya menyesal tidak memperhatikan kesehatan ketika masih muda dan hanya mencoba banyak makanan viral. Kebanyakan makanan tersebut tidak benar-benar mengandung nutrisi tapi hanya tinggi gula dan karbohidrat," tuturnya.
Sidah baru memulai perawatan lanjutan pada bulan Juli setelah ia alami gangguan penglihatan. Akibatnya, wanita berkerudung ini tidak bisa mengendarai motor untuk bekerja.
Sidah lantas melepaskan pekerjaannya sebagai penjahit. Malang, kini ia bergantung hidup pada ibu dan adik laki-lakinya yang bekerja di supermarket.
![]() |
Sebelumnya, Sidah juga menjalani perawatan atau pengobatan hanya selama 1 tahun. Ia berhenti minum obat karena terlalu sibuk. Ketika gangguan penglihatannya makin serius, Sidah langsung ke rumah sakit.
Pihak dokter menjelaskan gangguan penglihatan Sidah diakibatkan diabetes yang ia derita. Sidah langsung tersadar dan mulai mengubah pola makannya.
Ia mulai mengasup makanan sehat dan benar-benar memangkas asupan karbohidrat, lemak, dan gula. Sidah juga menjelaskan kalau ibunya menderita asthma dan serangan jantung juga, jadi dulu ia selalu mengantar sang ibu ke rumah sakit untuk berobat. Tapi kini, Sidah terpaksa meminta bantuan pamannya jika ada kondisi darurat.
![]() |
Sementara ayahnya sudah meninggal tahun 2012 karena infeksi. Sejak saat itu, keluarga Sidah hidup dari penghasilan Sidah dan adik laki-lakinya. Tapi kini karena kondisi kesehatan Sidah tidak memungkinkan dirinya untuk bekerja, sumber penghasilan hanya dari adiknya saja.
Setiap bulan mereka mendapat santunan RM 200 atau sekitar Rp 676.000 dari departemen kesejahteraan, tetapi masih tidak cukup. "Satu-satunya hal yang saya harapkan sekarang adalah penglihatannya kembali normal. Saya khawatir tentang masa depannya," pungkas ibu Sidah.
Baca Juga: Wanita Ini Dilarikan ke RS Setelah Makan Banyak Wasabi yang Dikira Alpukat
(adr/odi)